Saat itu, korban menumpang taksi Ekspress yang dikemudikan SS. "Ternyata dibelakangnya mengikuti taksi Pratama dan itu mengawal taksi Ekspress. Sampai di Apartemen Mediterania, taksi Ekspress berhenti dan supir berganti. Sementara, taksi yang dibelakang berhenti dan penumpangnya naik ke taksi depan."
Saat taksi kembali berjalan, korban ditodong dan menyerahkan 3 ATM kepada para pelaku yang kemudian mengambil uang di sebuah ATM di Jalan Latumenten, dari mesin ATM itu, dikuras uang sebanyak Rp 12 juta. Setelah itu korban kembali dibawa dan ditinggal di suatu tempat.
Para pelaku ditangkap di tempat terpisah, yakni Bekasi dan Jakarta Barat. "Yangg berhasil disita, 2 buah taksi, 3 hp dan uang hasil kejahatan sudah digunakan untuk kepentingan mereka," tukas Kanit V Resmob Polda Metro Jaya, Kompol Handik Husein..
Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa kelompok asal Sumatera Barat ini sudah beroprasi dari tahun 2006 silam. "Ada yg sudah ketangkap 2 - 3 kali. Pernah tahun 2006 itu mereka merampok WNA Korea sebanyak 3,7 M."
"Sasarannya diutamakan kaum perempuan yang dianggap mahluk lemah. Sepanjang 2014 ini, mereka sudah melakukan 8 kali di TKP yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Dimungkinkan ada warga masyarakat yang usai dirampok tidak melapor," tutupnya.
Edwin
KOMENTAR