Punya seorang pengasuh anak tentu sangat membantu kita dalam urusan menjaga perkembangan buah hati tercinta. Apalagi, jika kita termasuk ibu pekerja yang hampir seharian berada di kantor dan harus menggunakan jasa pengasuh untuk menemani dan merawat sang buah hati selama kita tidak ada di rumah.
Masalah datang ketika momen lebaran tiba seperti sekarang, pasalnya sebagian besar dari Anda akan ditinggalkan sementara oleh sosok pengasuh atau si ‘Mbak’ yang selama ini membantu tugas Anda sebagai seorang Ibu di rumah demi keperluan mudik. Nah, jika sifat manja dan tidak mandiri anak masih bisa ditolerir, mungkin takkan jadi persoalan, namun bagaimana bila sebaliknya?
Baca: Terus Didampingi Si ‘Mbak’, Benarkah Anak Jadi Tidak Bisa Mandiri?
Devi Delia, M.Psi, Psikolog anak dari Rumah Sakit Rk. Charitas, Palembang, berbagi cara melatih anak mandiri tanpa bantuan pengasuh. Meski membutuhkan proses, secara perlahan anak bisa belajar mandiri lewat pola pengasuhan yang berbeda serta perubahan kebiasaan yang lebih positif.
Penting diingat, jika sebelumnya anak memang sudah terbiasa dibantu ketika melakukan aktivitas sehari-hari, maka saat si pengasuh tidak ada, bukan berarti selanjutnya orangtua malah menggantikan peran dan tugas si pengasuh tersebut.
Baca: Anak yang Senang Minuman Kaleng Sangat Berpotensi Obesitas!
“Sebaliknya, orangtua juga tidak bisa berharap anak tiba-tiba dapat melakukan segala sesuatunya sendiri secara mandiri saat pengasuh tidak ada. Artinya, orangtua tidak bisa begitu saja melepas anak untuk melakukan kegiatan bina dirinya sendiri,” papar Devy.
Devi pun menambahkan, kemandirian anak dapat diasah dengan pendampingan dari orangtua terlebih dahulu untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan bina dirinya tersebut. Kemudian secara bertahap anak bisa diberikan kepercayaan untuk melakukan sesuatu secara mandiri.
Baca juga: Mikropenis, Kelainan Penis pada Anak Akibat Kondisi Kandungan
“Misalnya, jika sebelumnya anak terbiasa untuk dibantu saat mandi, awalnya orangtua dapat menemani anak sambil memberikan arahan. Sebagai contoh, dapat berbentuk pertanyaan saat anak mandi, ‘Nah setelah pakai sampo, selanjutnya Adik harus apa?” kata Devy seraya memberi contoh cara melatih anak mandiri.
Selanjutnya, orangtua masih perlu menemani beberapa kali dengan mengurangi memberikan arahan. Nah, setelah anak tampak mampu mandi secara mandiri, orangtua dapat memercayakan anak untuk mencoba mandi sendiri.
“Pujian dan apresiasi terhadap usaha anak untuk mandi sendiri juga dapat diberikan. Hal ini juga demi mengembangkan rasa mampu dan kepercayaan diri anak,” tutup Devy.
Penulis: Hilman Hilmansyah/TabloidNOVA
KOMENTAR