TabloidNova.com - Dengan menyoroti isu-isu seputar pembauran nilai-nilai kebudayaan dan identitas, Center for Art and Design Surya University mempersembahkan "Traversing Cultures", pameran seni rupa kontemporer oleh dua kelompok seniman Yogyakarta: Indieguerillas dan ThedeoMIXBLOOD.
Pameran yang digelar mulai 8 - 30 April di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.ini menampilkan instalasi elektrik dan sejumlah patung interaktif yang terbuka untuk umum. Acara pembukaannya mencakup tur galeri bersama para seniman dan Jeong-ok Jeon, selaku kurator pameran. Di sela masa pameran juga diadakan kuliah umum mengenai studi budaya yang dibawakan oleh Yuka Dian Narendra.
Center for Art and Design (C4AD) merupakan pusat penelitian yang menaruh minat khusus pada penelitian artistik berbasis praktik. Program C4AD berdedikasi untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya, praktik interdisipliner, serta kiprah seni dan seniman Indonesia di kancah internasional.
Traversing Cultures memberikan penekanan pada isu tarik-menarik antara budaya global dan lokal. Keduanya telah menempa identitas masyarakat yang memiliki banyak sisi dalam proses keseharian yang tak berujung.
Indieguerillas, kelompok seniman dari Yogyakarta, dikenal dari minat mereka akan cerita rakyat dan telah diakui kemampuannya melalui efek visual dan eksperimen inter-media pada karya-karyanya. Sedangkan ThedeoMIXBLOOD adalah kelompok seniman yang telah terlibat dalam eksperimen berbgai produksi artistik.
Indieguerillas menciptakan instalasi yang menaruh perhatian pada kaum muda Jawa di tengah pengaruh kebudayaan Barat. Setiap bagian menggambarkan pulau atau wahana apung dengan kombinasi figur populer Barat, produk kebudayaan, dan wayang yang tumpang tindih.
Sedangkan ThedeoMIXBLOOD mengeksplorasi beberapa simbol figuratif dan menginterpretasikannya kembali secara artistik. Buraq Transformation menggambarkan figur mitologi Buraq dari Quran dan Kuda Sembrani dari kisah Wayang Jawa-Hindu.
Kedua seniman ini menampilkan konsep kecepatan cahaya dari kedua figur tersebut dengan memasang atribut kendaraan bermotor ke dalam figur fantasi ini. Melalui Mother Wisdom, mereka menampilkan beberapa manifestasi dewi kesuburan ke dalam satu figur. Dengan anggota tubuh yang tak beraturan dan berputar, figur ini menekankan peranan sang dewi sebagai sumber kehidupan yang direfleksikan dalam bentuk rahim seorang ibu.
Intan Y. Septiani
KOMENTAR