Pada kenyataannya, setelah terbukti S berbohong kemudian terungkap cerita lain. Setelah S berbakaian dinas lengkap dan menjalankan tugasnya mengecek genset. Saat kembali, atasannya AKBP Pamudji justru menegur untuk masalah lain dimana listrik dan AC yang lalai dibiarkan menyala sepanjang hari.
Saat itulah S melihat di kantong sebelah kiri Pamudji terdapat senjata revolver miliknya yang disita.
"Dia merasa itu senjatanya. Namun tersangka mengambil dengan cara yang tidak pantas," ujar Rikwanto lagi.
Saat berusaha mengambil pistol di kantong Pamudji, secara refleks Komandan Yanma Polda Metro Jaya tersebut bereaksi. "Di situlah terjadi perebutan hingga akhirnya tangan mereka berdua ke atas dua-duanya lalu keluar tembakan dan mengenai tembok TKP," terang Rikwanto lagi berdasar hasil pemeriksaan.
Setelah senjata bisa direbut S, tangan Pamudji ditekuk ke belakang dan senjata ditembakkan oleh S.
Disimpulkan penyidik, proses pengambilan yang tak pantas inilah yang menjadi motif Susanto menembak Pamudji.
"Jadi motifnya karena dia ingin mengambil senjata saja," ujar Rikwanto meluruskan berbagai spekulasi motif penembakan Pamudji selama ini yang beredar.
Laili
KOMENTAR