Pada hari Senin (3/3), Hafitd dan Assifa mengendarai KIA Visto B 8328 JO, untuk menjemput Ade ke Gondangdia sekitar pukul 7 ?pagi. Assifa minta Ade untuk diantarkan ke tempat les bahasa asing biasanya Ade ikuti di kawasan Gondangdia. Tak curiga, Ade ikut bersama teman SMAnya tersebut menumpang mobil Hafitd.
Saat tiba di tempat les, Ade diminta Assifa untuk tak ikut les melainkan pergi bersama mereka berdua.
Setelah masuk mobil, Assifa dan Hafitd pura-pura berantem hingga Assifa menangis. Sambil menangis, Assifa memegangi Ade dan tiba-tiba Hafitd menyetrum Ade selama kurang lebih 3 menitan. Ade sempat berteriak minta tolong namun oleh keduanya korban dibawa berputar-putar Gondangdia, Menteng, Cempaka Putih, Cawang, Taman Mini dan kembali mengarah ke Rawamangun melalui jalan tol.
Hingga pukul 13.30 WIB, kedua pelaku berhenti di sebelum pintu keluar jalan tol Rawamangun. Setelah itu, Ade yang masih lemas, dicekik dan disetrum kembali oleh pelaku. Rupanya Ade masih hidup dan keduanya (Hafitd dan Assifa) membawa Ade berkeliling lagi ke kawasan Kemayoran.
Dalam perjalanan menuju Kemayoran, Assifa memasukkan robekan koran dan tisu ke mulut Ade. Korban diajak berkeliling sampai tengah malam di wilayah tersebut.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 00.30 WIB, mobil KIA Visto Hafitd tiba di Apartemen ITC Kemayoran. Diperkirakan saat itu Ade sudah tak bernyawa. Ade diletakkan begitu saja di posisi semula.
Tiba-tiba mobil Hafitd mogok dan Hafitd terpaksa meminta tolong kepada sopir taksi untuk meng-charge aki mobil agar hidup kembali. Selanjutnya, pelaku kembali membelah malam bersama kekasihnya dan jenazah Ade.
Sialnya, baru sekitar 200 meter berjalan mobil Hafitd kembali mogok dan Hafitd meminta bantuan temannya untuk dicarikan aki. Temannya kemudian datang membawakan aki dan bertanya pada pelaku, "siapa di dalam mobil" dijawab Hafitd "mayat". Dan dua temannya yang membawakan aki tak bertanya lagi.
Pada hari Selasa (4/3) pukul 11.00 WIB setelah mobil diganti aki dan hidup, Hafitd membawa mobil tersebut beserta jenazah Ade di bagian belakang ditutupi Pasmina, untuk mencari bengkel di kawasan Salemba. Namun mobil tersebut jalan tersendat-sendat hingga ke Rawamangun.
Sekitar pukul 17.30 WIB mobil akhirnya bisa dikerjakan di sebuah bengkel, sementara Ade masih di dalam bagian belakang mobil.
Setelah beres, Assifa dan Hafitd membawa jenazah Ade keliling-keliling lagi dari Salemba ke Rawamangun. Tak mendapat tempat aman, Hafitd membawa jenazah Ade ke Jakarta Timur dan masuk pintu tol Bintara, Bekasi Barat. Pada saat mencapai Km 49, sekitar pukul 21.00 WIB jenazah Ade dibuang di pinggir tol.
KOMENTAR