"Bengkel dan gudang (amunisi) itu bersebelahan," tandasnya kepada tabloidnova.com.
Saat ?pagi itu dirinya ke kantor seperti biasa, sudah sempat dilihatnya ada kepulan asap akibat korsleting listrik. "Ya. Waktu itu, (ketika datang) ada korsleting listrik dan sudah terbakar sekitar pukul 9 an," ujarnya lagi.
Sebagai kepala juga posisi yang lebih dekat dengan TKP, Suhariyanto berinisiatif menengok dan memastikan apa yang terjadi.
"Kejadiannya (kebakaran) dalam gudang. Tadinya ingin memadamkan dan menangani," kenangnya.
Saat diberitahu almarhum Imam Syafii, Suhariyanto langsung meluncur ke TKP bersama untuk melihat ke lokasi.
"Saya sempat lihat," tuturnya seperti mengingat kenangan terakhir bersama mendiang.
Sayang, saat ledakan terjadi, Suhariyanto yang berada sekitar 100 meteran dari Imam, langsung pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. Saat siuman, Suhariyanto sudah dievakuasi dengan sejumlah luka termasuk luka di kepala yang hari ini (6/3) masih nampak ditambal dengan plester.
Beruntung, pimpinan angkatan laut dan ibu KASAL memberikan bantuan uang duka kepada keluarga.
Laili
KOMENTAR