"Mendiang memang sudah melalui perawatan di RSAL Mintoharjo," ujarnya kepada media, Kamis (6/3), di TMP Pondok Ungu Permai.
Saat ini memang masih ada beberapa korban yang dirawat di rumah sakit.
"Kalau total korban, saya tidak tahu persis. Kan, ada korban di beberapa rumah sakit. Tapi kalau di akumulasi, ada sekitar 80 sampai 90 orang," ujarnya lagi.
Saat sempat berbincang dengan istri mendiang, Richard menuturkan jika keluarga memang tak menduga akan mendapat musibah.
"Namanya takdir. Keluarga tak menduga akan dapat musibah," ujarnya menirukan penuturan Sirum.
Selain Richard, atasan mendiang langsung yakni Kabengkel Fasharkan, Kolonel Suhariyanto yang juga menjadi salah satu korban selamat saat ledakan, menuturkan jika almarhum adalah anggotanya yang selalu bekerja melaksanakan standar.
"Saat kejadian, saya berada sekitar 100 meter dari mendiang. Dan saya tidak tahu persis apa yang terjadi karena pingsan," ungkap Suhariyanto.
Saat ini, pihak bengkel sendiri sedang memastikan kerugian perawatan dan personil. "Kalau penghitungan materiil, belum sampai pada tahap penaksiran," ujar Suhariyanto.
Laili
KOMENTAR