"Enggak usah Pak, kita kan tanggung jawab sebagai orangtua mereka. Kenapa harus ada anak-anak dibawa?" kata Yuni berupaya menahan Arist.
Dengan serta merta Aris menjelaskan jika dirinya harus membawa sementara anak-anak ke tempat aman dikarenakan hembusan isu yang santer mengabarkan adanya penelantaran anak-anak panti di Panti Asuhan Samuel.
"Ini atas nama kepentingan anak. Sebaiknya (anak) dibawa dan kita bicarakan selanjutnya bagaimana demi anak-anak. Yang dibawa yang kecil-kecil, yang sekolah biar sekolah. Ini Perintah Undang-Undang, supaya tidak terjadi apa-apa," tandasnya.
Melihat keteguhan yang diperlihatkan Komnas PA, Yuni bergegas menawarkan diri untuk ikut selama 24 jam bersama anak-anak. "Ini anak-anak mau menginap dimana, ditampung dimana, saya akan ikut."
Kepada Yuni, Komnas PA menjanjikan tidak akan menghilangkan identitas anak-anak asuhnya. Namun Yuni masih bersikeras menghalangi Arist membawa mereka.
"Itu anak-anak saya," cegahnya.
Dikonfirmasi soal sikapnya yang menghalangi keberadaan Komnas PA mengevakuasi anak-anak pantinya, kepada tabloidnova.com, Yuni mengatakan siap membela anak-anaknya.
"Ngapain, kok, harus diambil alih Komnas PA? Saya heran, ada apa sebetulnya. Saya takut mentah lagi, ada kesepakatan apa?"
Yuni mengaku kaget, tidak tahu menahu soal pembicaraan sebelumnya dengan Komnas PA sehingga membulatkan lembaga perlindungan anak tersebut mengambil anak-anaknya.
"Tiba-tiba saya ditodong, dan anak-anak dibawa. Kesannya ngapain anak-anak di sini. Kok harus diambil alih?"
Masih menurut Yuni, jika memang panti asuhannya dianggap belum layak, itu karena beberapa perabot seperti lemari masih di tempat lama.
"Semua kebutuhan alat-alat masih di sana," tukasnya.
KOMENTAR