Kala itu, pelaku sering memanggil korban menghadap ke ruangannya. Alasannya untuk membicarakan rencana promosi dan kepindahan dirinya menjadi anak buah pelaku.
Modus serupa rupanya juga dialami Mawar. "Saya sama sekali enggak tahu dia suka berbuat tidka sopan. Cerita yang didengar sebelum dia dipromosikan menjadi kepala devisi di Jakarta karena bironya terpilih menjadi biro terbaik," ujar Mawar.
Selain itu, saat ada kegiatan-kegiatan perusahaan, pelaku juga kerap membawa serta istrinya ke Jakarta.
"Kesannya mereka harmonis. Saya tidak tahu kalau itu sungguhan atau tidak," ujar Mawar menggambarkan dirinya tidak menyangka sama sekali pelaku akan berbuat tak sopan padanya.
Saat berkenalan pertama kali, Mawar dan Melati mengakui jika pelaku memiliki pribadi kalem, sopan, dan ramah.
"Jadi enggak menyangka sama sekali," ujar keduanya.
Saat diperlakukan tak sopan pertama kali di ruangan pelaku, korban tidak langsung menyadari. "Kejadiannya cepet banget. Saya tidak bisa bereaksi. Saya juga tidak nanya (mengapa pelaku berbuat demikian). Tapi saya bertekad waktu itu, jangan sampai dia lakukan lebih atau saya lari keluar. Setelah kejadian dua kali, saya bertekad akan frontal. Entah teriak, menjerit atau melempar sesuatu, saya tidak bisa toleransi lagi," tutur Mawar.
Setelah sadar ulah atasannya keterlaluan, Mawar memilih membawa masalah ini ke ranah hukum. Awalnya langkah Mawar itu justru ditanggapi kurang baik oleh atasannya dengan dalih diangap mencemarkan nama baik perusahaan.
Namun Mawar tak menyurutkan langkahnya. "Saya bilang, kalau atasan tidak mau tanda tangan surat izin saya untuk melapor ke polisi, saya tidak peduli. Akan jalan terus. Padahal atasan saya wkatu itu sama-sama wanita," tandasnya.
Kini, Mawar lega dirinya mendapat dukungan penuh dari perusahaan tempat ia bekerja. Dirinya bahkan diizinkan pindah ruangan sehingga tidak perlu satu ruangan dengan atasan yang dulu tak memberi izin.
"Ya. Suami saya sangat mendukung untuk melapor polisi. Ini bukan hanya harga diri, tapi harga diri suami dan anak," tandasnya penuh keyakinan.
Sebelum maju melapor ke polisi, Mawar juga memberitahu anak-anaknya. "Anak saya sudah besar, aku kasih tahu. Dan, anak saya mau terima, karena ini bukan salah ibunya," ujarnya sembari berkaca-kaca mengingat saat sulit harus menghadapi semua bersama suami.
Laili
KOMENTAR