"Saya bertemu dia (pelaku) mulai Maret, namun setelah terjadi (pelecehan) saya segera minta pindah departemen. Dan kebetulan anak buah saya sempat melakukan kesalaahan. Itu yang saya jadikan alasan kepindahan. Mungkin ini yang namanya hikmah di balik sebuah musibah, ya," ujar Melati kepada tabloidnova.com, Selasa (18/2) ditemui di halaman Mapolda Metro Jaya.
Tak berapa lama, sekitar lima bulan kemudian dirinya dimutasi bahkan pindah ke gedung lain yang berbeda dengan pelaku.
Di lingkungan baru, Melati bersyukur rekan-rekannya tak banyak yang menanyakan masalah ini.
"Ada yang iseng tanya, tapi syukur lebih banyak yang tidak peduli karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing," ujar Melati.
Kalaupun ada orang yang sempat bertanya atau kasus yang memalukan dirinya tersebut, mereka langsung datang padanya dan bertanya langsung.
"Ada satu, dia langsung datang sama aku. Nanya apakah aku korban. Dan saya jelasin saja," ujar Melati mengingat-ingat.
Selain itu manajer tempatnya bekerja juga memberi dukungan penuh. "Dia kasih izin selama proses di kantor polisi. Pokoknya, mendukung sekali," ujarnya senang.
Lajang ini tak terlalu memikirkan apa yang sudah ia alami. "Aku, sih, enggak peduli," tandasnya tegas.
Namun dirinya yang masih tinggal bersama orangtua, mengaku tidak akan tega menceritakan apa yang sedang diurusnya saat ini. "Mereka sudah tua. Insya Allah sampai kapanpun saya akan menutupi," ujarnya.
Laili
KOMENTAR