Kejadian berawal ketika anggota Buser Polsek Jatiuwung (Bripka Ridho) mendapat informasi dari seorang anggota TNI batalyon 203AK jika di sebuah angkot diduga ada kejadian perampasan handphone dan sang pelaku membawa senjata.
"Anggota TNI tersebut menduga telah terjadi perampokan bersenjata dalam angkot," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Senin (17/2).
Setelah mendapat informasi dari petugas piket, Bripka Lasmidi bersama anggota TNI tersebut berangkat menuju TKP di depan Giant Ekstra, Cimone, Tangerang.
Saat di TKP, Bripka Lasmidi langsung mengeluarkan tembakan peringatan setelah itu menodongkan senjata ke supir angkot.
"Saat kejadian di dalam angkot ada 4 orang penumpang," ujar Rikwanto lagi.
Saat Lasmidi menodongkan senjata ke penumpang yang diduga perampok, tiba-tiba penumpang dalam angkot balas menembak ke arah Lasmidi. Akibatnya, Lasmidi roboh dan dilarikan ke rumah sakit.
Belakangan baru diketahui ternyata keempat penumpang angkutan umum tersebut adalah anggota Reskrim Polres Kabupaten Tangerang yang bersama 2 orang informan sedang dalam operasi. Mereka sedang bertransaksi informasi soal narkoba dan curanmor di wilayah Jatiuwung.
Lalu bagaimana kondisi Lasmidi? Minggu (16/2) silm dokter RS Eka Hospital, BSD berhasil megangkatan proyektil.
"Kondisinya sudah mulai membaik. Dananggota yang terkait peristiwa tersebut, sudah dilkukan pemeriksaan di Propam Polda Metro jaya," ujar Rikwanto.
Laili
KOMENTAR