Saat kejadian, supir yang menabrak pemotor setelah keluar jalur TransJakarta, langsung dihajar massa. Beruntung petugas satlantaas Polres Jakarta Selatan segera ke lokasi dan mengamankan pelaku.
"Saat ini supir sudah dilakukan tes urine. Namun hasilnya belum keluar," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, kepada wartawan Jumat (7/2).
Rupanya, selain menabrak pemotor, Silitonga juga tak memiliki SIM sesuai peruntukan. "Pengemudi hanya memiliki SIM A Umum, ini bukan untuk angkutan umum," ujar Rikwanto sembari menegaskan uji urin tetap penting selain keberadaan fakta sang supir tak memiliki SIM yang sesuai.
Uji urine terhadap supir Metromini yang dituding ugal-ugalan sehingga menabrak 8 pemotor hingga terpental ini, dikarenakan saat dikeroyok massa sempat tercium bau alkohol dari mulut tersangka.
"Diduga saat kejadian, masyarakat menengarai supir dalam kondisi mabuk," ujar Rikwanto lagi.
Metromini M 75 yang menabrak pemotor sendiri telah ditahan sebagai barang bukti. Beberapa saksi dan korban telah selesai diperiksa, sementara pelaku masih ditahan.
"Pengemudi sepeda motor (korban) sendiri yang dirawat, hari ini sudah keluar dan sepeda motornya telah diambil masing-masing," ungkap Rikwanto lagi.
Nantinya, jika hasil tes urine terbukti supir juga menggunakan narkoba, supir akan dikenakan sanksi tambahan.
"Kita tunggu sampai 24 jam lagi," ungkap Rikwanto menjelaskan soal status tambahan yang dapat dikenakan terhadap sang supir.
Soal kemungkinan supir Metromini ugal-ugalan, Rikwanto menyarankan untuk menamapung masukan yang akan disampaikan Satlantas Kepolisian kepada bagian Angkutan Umum dalam Dishub DKI. Selain soal perilaku, masukan soal kondisi Metromini yang tak layak jalan karena remnya blong juga akan dijadikan masukan.
Laili
KOMENTAR