Kepada wartawan, SBS mengaku baru kali ini ikut-ikutan AW (26), HM (30) dan Usman alias Cecep (masih buron) mencuri sepeda motor dengan dilengkapi senjata api. Selama ini BS sebagai teknisi komputer dengan gaji sekitar Rp 2 juta. Namun ia tergiur dengan iming-iming hasil yang lebih besar.
Kini, SBS dan 3 orang rekannya harus meringkuk merenungkan perbuatan mereka yang juga mencelakai seorang anggota Sabhara Mabes POLRI.
"Ya. Dari 4 orang pelaku, 3 sudah ditangkap dan 1 masih buron. Kamijuga sudah menangkap penadah," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, didampingi Kasubdit Resmob PMJ AKBP Adex Yudiswan.
Dari para pelaku tersebut disita beberapa alat bukti diantaranya, dua motor metic, senjata FN, 41 butir peluru, dan 3 helm yang digunakan saat merampas sepeda motor.
Dalam mencari korban, pelaku biasanya berboncengan. Saat menemukan target, mereka membuntuti dan merampas sepeda motornya.
Dalam kasus perampasan sepeda motor Briptu Ruslan, pelaku menembak paha sebelah kiri korban sebelum merampas sepeda motor.
Setelah mencuri, pelaku biasanya menjual sepeda motor kepada penadah.
"Kebetulan, RN sang penadah sudah ditangkap di Polres Bogor, dalam kasus yang berbeda," ungkap Rikwanto.
Rupanya, sepeda motor Kawasaki Ninja 250cc milik Ruslan, telah dijual kepada RN (di Cikaret), seharga Rp 12 juta. Hasil penjualan ini langsung dibagi berempat para pelaku.
Saat diperiksa, para pelaku mengaku sudah pernah melakukannya di Depok, Jakarta Timur, Bogor, dan Bekasi sebanyak 20 kali dalam setahun belakangan.
"Mereka sudah 20 kali merampok sepeda motor deng modus yang sama. Terkadang mereka juga melakukan pencurian dengan kekerasan di minimarket," ujar Rikwanto.
Dari hasil pengembangan, diketahui jika sepeda motor Briptu Ruslan saat ini tengah berada di Jawa Barat.
Laili
KOMENTAR