Banjir Manado menimpa 23.204 kepala keluarga atau 85.831 jiwa. Total kerusakan rumah yang tercatat di BNPB sekitar 10.844 unit rumah rusak. Selain itu, tanah longsor mengakibatkan kerusakan 8 unit rumah.
Sementara di Minahasa, sekitar 536 kepala keluarga atau 2.091 jiwa terpaksa mengungsi karena ada 59 rumah hanyut diterjang banjir, 14 rumah tertimbun longsor, 59 rumah rusak berat, 183 rumah rusak sedang dan 484 rumah masih terendam.
"Saat ini, pencarian korban dihentikan. Dan, kita tengah menguji coba penggunaan jembatan bailey (jembatan rangka baja ringan, Red.) di dua titik longsor pada jalan Manado ke Tomohon," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Demi mengatasi dampak banjir bandang di Manado, Provinsi Sulawesi Utara mendirikan pos kesehatan berjumlah 10 buah yang telah melayani sekitar 352 orang. Dengan keluhan kebanyakan berupa penyakit ISPA, dermatitis, luka tusuk dan maag.
"Untuk dapur umum masih berjalan juga air bersih disuplai dengan tangki, dan pembersihan lingkungan masih dilakukan terutama sampah dan lumpur," ujar Sutopo lagi.
Namun untuk kebutuhan mendesak warga Manado dan sekitar adalah suplai air bersih, pembersihan lingkungan, sandang layak pakai, layanan kesehatan, dapur keluarga, peralatan makan, perlengkapan tidur serta peralatan bersih-bersih lingkungan.
BPBD Sulut sendiri telah meminta pengiriman kaos lengan panjang BNPB, sekitar 1500 buah untuk para petugas lapangan.
"Hari ini Gubernur Sulut memimpin apel pembersihan lingkungan masal. Bantuan logistik dan peralatan dari Presiden yang sudah tiba, sebagian sudah langsung didistribusikan ke masyarakat," tandas Sutopo.
Laili
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR