Wanita berusia 48 tahun ini Wodo Ejebuero, warga Nigeria yang juga merupakana buron Polda Metro Jaya dalam kasus penipuan.
Lewat Sri, komplotan penipu WN Nigeria berkenalan dengan seseorang yang bisa membuat KTP palsu serta rekening di bank.
"SH sendiri berperan mengambil uang yang sudah ditransfer dalam rekening dan membagi-bagikan," ungkap Kanit 3 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Jerry Raimond Siagian, SH, SiK, MH.
Para WN Nigeria ini berbasis di Apartemen MOI ketika menjalankan aksinya menipu biarawati Maribel selama 3 tahunan. Sedangkan para pembuat KTP palsu tinggal di Kampung Melayu.
Sri sendiri tinggal di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat. "Dia juga otak pembuatan KTP yang dibuat di jalan Pramuka. Satu KTP ini dipergunakan membuka 5 rekening bank," ujar Sri lagi.
Besarnya komisi hasil menipu dibagi berdasarkan banyaknya "munggu", istilah untuk uang yang sudah ditransfer korban. Semakin banyak 'munggu' yang didapat semakin besar komisinya.
"Uang hasil kejahatan warga negara Nigeria ini biasanya dipergunakan untuk membeli barang-barang yang sulit didapat di Nigeria seperti pakaian, kosmetik, parfum, dan sepatu. Barang-barang ini dikirim dijual di sana. Itu cara orang Niger mencuci uang hasil kejahatan," tandas Jerry.
Laili
KOMENTAR