Yafrina Ediani dan suaminya Ruspan Tanjung memberanikan diri mengolah buah rambutan jadi berbagai macam bolu. "Toko merangkap pabrik di Jalan St. Hasanuddin kami namakan Royyan Rambutan House. Royyan artinya Pintu Syurga yang saya ambil namanya dari Al Quran," kata wanita yang kerap disapa Ina di sela-sela melayani pembeli.
Sebenarnya, kata Ina, pemilik asli Royyan adalah kerabat suaminya, pasangan Roy dan Dede asal Medan. Namun, "Saya dan suami diberi kepercayaan untuk mengelola toko bakery and cake ini di Binjai. Saya yang membuat semua bolu-bolu ini. Saya dan suami juga jadi manajer Toko Royyan ini, sekaligus memproduksinya," ujar ibu tiga anak ini lagi.
Menurut Ina, Toko Royyan terbilang masih baru di Binjai. "Toko ini baru dibuka Mei lalu, bertepatan dengan ulang tahun Kota Binjai. Diresmikan oleh Walikota Binjai dan Ketua Tim Penggerak PKK Binjai Hj. Lisa Andriani M. Idaham. Sebelum menjual bolu rambutan ini, kami hanya menjual bolu biasa, juga roti, kue kering, kue basah dan lainnya," terang Ina.
Namun, lanjut Ina, saat bertemu walikota ia dibisiki, "Kenapa tak dibuat saja oleh-oleh khas Kota Binjai seperti bolu dari buah rambutan. Apalagi Binjai terkenal sebagai penghasil buah rambutan hingga ke seluruh pelosok Indonesia bahkan luar negeri," kata Ina menirukan ucapan pak Wali.
Dari ide yang tak terduga itu, Ina mulai bereksperimen. Lantaran kota ini adalah kota rambutan, "Jadi untuk pengadaan bahan bakunya tak sampai kewalahan. Setiap saat buah rambutan selalu ada di Binjai. Tak susah mendapatkannya. Soalnya masyarakat Binjai selalu menanam pohon rambutan di depan rumahnya."
Bila Ina butuh rambutan, tinggal pesan saja pohon rambutan sebanyak 1 hektar kepada petani rambutan. Biasanya, satu ikat rambutan dihargai Rp5 ribu hingga Rp20 ribu. "Buah rambutan yang bagus, yang buahnya bisa tercopot dari bijinya dengan mulus," kata Ina.
Kota Binjai, sejak dulu memang dijuluki Kota Rambutan. "Di Binjai memang banyak terdapat pohon rambutan. Tapi saya rasa, baru saya saja lah satu-satunya di Indonesia yang mengolah rambutan jadi bolu," ujar Ina bangga, serayamenjelaskan sehari-harinya ia mampu membuat bolu rambutan dalam lima varian rasa sebanyak 200 kotak kemasan.
Lima Varian Rasa
Ya, ada lima varian rasa bolu rambutan yang diproduksi oleh Ina. Yakni Bolu Rambutan Binjai, Pai Rambutan, Brownies Rambutan, Chocobin Rambutan, dan Mufin Rambutan. "Untuk harganya, rata-rata dibanderol Rp25 ribu per kotak. Harganya standar saja, yang penting konsumen bisa mencicipi rasa bolu rambutan ini," ujar Ina setengah berpromosi.
Wanita yang memang berasal dari Binjai ini merasa yakin dengan bisnis bolu rambutannya. Apalagi, dalam waktu dekat sudah ada permintaan dari hotel dan sejumlah objek wisata yang memesan bolu rambutan kepadanya. "Di sekitar Kota Binjai ini banyak terdapat objek wisata, seperti Bukit Lawang, Tangkahan, dan lainnya. Sudah ada pesanan bolu ini akan dijual di sana. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah setempat," ujar Ina yang mengaku memberi kesempatan kepada para UKM untuk menitipkan produknya ke Toko Royyan.
Semua bolu rambutan yang dijualnya itu merupakan buatan tangan Ina dibantu tujuh karyawan dapurnya. Ina memang memiliki hobi memasak dan mengawali bisnis menjadi pengusaha katering, sehingga ketika memulai berbisnis kue, Ina tak merasa canggung lagi. "Semua yang saya kerjakan ini nyambung saja, pada dasarnya berbisnis di bidang kuliner," katanya sambil tersenyum.
Keunggulan rasa bolu rambutan buatannya, kata Ina, tak pakai bahan pengawet. Dan memiliki sertifikat halal. Ketahanan bolunya bisa mencapai empat hari. Jika dimasukkan ke dalam lemari es, bisa tahan sampai seminggu. "Yang membuat saya terharu, meski usaha ini masih baru ternyata bolu serba rambutan ini sudah dibawa orang sampai ke Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Medan, Kuala Lumpur, bahkan Singapura," tutur Ina yang total memiliki 12 karyawan.
Rasa bolu rambutan ini, selain manis dan gurih, tentu saja terasa aroma rambutannya. Ciri khas bolu rambutan ini di bagian bawahnya menggunakan wadah pai dan adonannya memang menyerupai kue pai. Untuk mendapatkan rasa yang enak dan aroma rambutannya terasa, Ina cukup menggunakan tepung spesial.
"Disebut tepung spesial karena di dalam tepungnya sudah termasuk gula dan susu, jadi tinggal ditambah telur, mentega, dan rambutan. Tepung spesial ini khusus dijual ke pabrik-pabrik. Semua bahan-bahan ini dicampur, setelah jadi adonan lalu dipanggang sekitar satu jam. Tapi sebelumnya kami buat adonan pai yang dituangkan di bawah bolu, kemudian ditutup dengan topping agar pembeli tertarik."
Topping-nya, kata Ina, ada keju, cokelat keju, stroberi, blueberry, aneka buah seperti cerry dan sukade. Agar makin dikenal masyarakat luas, bolu rambutan Royyan pun pernah ikut pameran. "Yang jelas, bolu rambutan ini bisa diterima masyarakat. Saya dan suami juga bisa membuka peluang kerja bagi para pengangguran dan dapat meningkatkan pendapatan industri rumah tangga."
Dengan adanya oleh-oleh khas Binjai ini, lanjut Ina, orang yang singgah ke Binjai bisa merasakan rasa bolu rambutan. "Kalau di Medan ada Durian House yang menyediakan makanan serba durian, sekarang di Binjai juga ada Rambutan House, yang menyediakan bolu serba rambutan," ujar Ina yang berencana ingin membuka cabang di Medan, Siantar, dan kota-kota lainnya di Sumatera Utara.
Ina juga tak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan pemerintah kota kepadanya. "Saya makin semangat karena sudah diberi kepercayaan oleh orang nomor satu di Binjai untuk membuat oleh-oleh khas Kota Binjai agar bisa semakin menarik wisatawan lokal dan manca negara untuk datang ke mari, sekaligus mencicipi makanan khasnya, termasuk bolu rambutan saya," ujar Ina bangga.
Selain membuat bolu rambutan, Ina memiliki rencana jangka panjang, yakni ingin membuat rambutan kaleng dan sirup rambutan. "Saya akan terus berinovasi menciptakan resep dari bahan baku rambutan," ujar Ina yang juga sudah mulai membuat selai rambutan.
Debbi Safinaz
KOMENTAR