"Angka kecelakaan lalu lintas secara umum di tahun 2012 menginjak angka 8.020 kasus, sedangkan tahun di tahun 2013 ada 6.360 kasus, jadi terjadinya penurunan sekitar 21%," ungkapnya.
Sementara penyebab kecelakaan lalu lintas masih didominasi faktor human error.
"Memang ada beberapa penyebab, seperti, masalah kendaraan, human error, lingkungan termasuk jalan dan rambu-rambu. Tapi paling banyak masih didominasi human error," ujar Rikwanto lagi.
Disinggung mengenai angka kecelakaan antara sepeda motor dan mobil, disebutkan Rikwanto jika secara umum lebih banyak sepeda motor sebagai korban/pelaku kecelakaan.
"Hampir diatas 60% mendominasi kecelakaan secara keseluruhan," tandasnya.
Menurut Rikwanto, tingginya angka kecelakaan lalu lintas melibatkan pengendara sepeda motor ini disebabkan banyaknya pekerja di DKI Jakarta yang bermukim di wilayah pinggiran seperti Tangerang, Bekasi dan Depok, pergi setiap ?pagi ke Jakarta dan pulang petang hari, melintas menggunakan sepeda motor.
"Semua orang ingin cepat dan saat kembali juga demikian. Akhirnya di jalan terjadi persinggungan, serempetan hingga menyebabkan korban luka sampai korban jiwa," ujar Rikwanto lagi.
Soal perilaku pengendara sepeda motor yang baik trotoar, polisi sudah kerap melakukan tilang. Namun perilaku ini kerap muncul kembali manakala tak ada petugas atau ada pengendara yang mulai melanggar.
"Banyak hal yang sudah dilakukan juga bekerjasama dengan Pemda. Kita tindak dengan menilang, memasang pagar (termasuk oleh Pemda DKI Jakarta), dan beberapa trotoar dikasih palang besi, jadi orang pejalan kaki bisa lewat tapi sepeda motor tidak bisa lewat. Tapi dilarang 1 sampai 2 hari kalau ada petugas bisa, sesudah itu kembali lagi," ujarnya menjelaskan perilaku pemotor di lapangan.
Laili
KOMENTAR