Pagelaran busana yang menjadi bagian dari jamuan teh tersebut akan mengetengahkan 12 desainer muslimah dari Amerika, Inggris, dan Timur Tengah. Dian menjadi satu-satunya perancang Indonesia yang akan menampilkan karyanya.
Untuk pagelaran busana ini, Dian menyiapkan 15 koleksi busana muslim bertema "Royal Kingdom of Indonesia". Tema ini dipilihnya, tak lain karena Inggris merupakan negara kerajaan. Untuk koleksinya sendiri, Dian mengaku terinspirasi dari kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Sriwijaya, Jawa, dan Bali. Dian juga akan menampilkan tarian Islam Indonesia, kuliner Indonesia (pempek, karena ibundanya berasal dari Palembang), dan suvenir khas Indonesia.
"Busana koleksi saya dikerjakan eksklusif satu per satu selama dua bulan. Semuanya menggunakan bahan kualitas nomer satu, seperti kain songket yang menggunakan benang emas, dan beading-nya. Gaun malamnya juga dirancang khusus sesuai selera Timur Tengah, tetapi kami menggunakan model Eropa supaya lebih dapat diterima," papar Dian, saat konferensi pers di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Kamis (9/1/2014) lalu.
Menurutnya, fashion muslim tidak perlu diragukan lagi peminatnya. Bahkan yang bukan muslim pun sering membeli busana muslim Indonesia yang penuh gaya. London dengan sendirinya menjadi target pasar yang bagus, karena kota ini menjadi tempat berkumpulnya kaum jetset Timur Tengah.
"Acara high tea ini sangat eksklusif karena dihadiri tamu-tamu VVIP dari Timur Tengah. Ini merupakan kesempatan baik bagi saya maupun fashion muslim Indonesia untuk tampil di sana," tambah perempuan bernama lengkap Dian Wahyu Utami, yang lahir di Palembang, 14 Januari 1991 ini.
Beberapa tamu penting yang akan menghadiri Haute Arabia High Tea 2014 antara lain bangsawan dari Timur Tengah dan Afrika Utara, para buyer internasional, fashion blogger, artis, dan media internasional. Ibu Negara Qatar Sheikha Mozah juga akan hadir sebagai tamu kehormatan.
Undangan kehormatan dari London ini diakui Dian berkat gencarnya dukungan pemerintah Indonesia, khususnya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu tentunya berkat pemberitaan media, serta promosi dari media sosial. Karena itu, Dian tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dan bertekad mempersembahkan yang terbaik.
Dini Felicitas
KOMENTAR