"Ya. Kemarin sudah diperiksa atas nama Andreas pemilik ruko, Rachmat bagian rekruitmen, juga Andersen yang berperan sebagai manajerspa. Ditambah lagi dua orang tetangga di ruko tersebut. Jadi sudah lima orangdiperiksa dan dalam prosesnya mereka mengatakan jika itu (praktek di rukoPluit) memang penampungan mereka-mereka yang akan dipekerjakan untuk salon danspa," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjawab soalperkembangan kasus penyekapan tenaga kerja wanita belasan tahun yang didugadisekap di Pluit.
Kepada penyidik,Andreas mampu memperlihatkan izin yang dimiliki untuk membuka spa GrandMagnolia di Pantai Indah Kapuk. Selain itu, Andreas juga memiliki izin mess diruko Vila Mas, Pluit yang merupakan tempat Enung serta rekan-rekan lainnyadiduga disekap.
Namun Andreas menampik jika di tempat tersebut mereka diberipelatihan pijat plus-plus.
"Di sana mereka direkrut untuk dilatih dandipekerjakan sebagai tukang pijat profesional. Selama berlatih tidak ada obyekyang dilatih berjenis kelamin laki-laki. Semuanya wanita. Sehingga apa yangterjadi kepada pelapor (Enung Nurhayati) sedang kita dalami," ujar Rikwanto.
Mengenai penyidik yang menyusul ke Pandeglang untukmemeriksa Enung, pelapor masih bersikukuh jika dirinya mengalami apa yangdilaporkannya.
"Kami periksa pelapor di Serang, Banten. Diamengatakan yang dipijat adalah laki-laki dan sempat diperlakukan tidak menyenangkan," tukas Rikwanto.
Atas perbedaanketerangan ini, polisi akan memanggil kembali II (pelatih pijat) untukmengonfirmasi keterangan Andreas (atasannya) dengan keterangan Enung.
Soal penyekapan,Andreas menuturkan kepada penyidik jika selama pelatihan dan tinggal dirukonya, calon pekerja bebas menonton televisi, pakai handphone dan bisa bebasberganti pakaian.
"Namun jika tiba waktu pelatihan, handphone tidak dikasih, dantidak boleh ke luar sembarangan karenatakut tidak fokus berlatih dan terpengaruh warga sekitar seperti berkenalandengan pria-pria sekitar bahkan pacaran. Itu alasannya," ujar Rikwanto lagimenirukan perkataan pemilik usaha pelatihan calon tenaga spa dan salontersebut.
Namun demikian, penyidik Polda Metro Jaya akan terusmelakukan pendalaman manakala ditemukan apa yang dialami pelapor benar atau memastikanbenar-tidaknya ada obyek pelatihan berjenis kelamin laki-laki.
Laili
KOMENTAR