Rochmatun Nisa (39). Bermodal dari 25 unit notebook hasil berhutang, Rochmatun berhasil 'mencetak' sekitar 11.000 orang desa yang 'melek akan teknologi. Hanya dengan 23 orang timnya, ia berkeliling kota Jogja untuk memperkenalkan apa itu komputer.
"Kami keliling Jogja ngajarin komputer untuk komunitas ibu PKK dan guru TK. Awalnya mengajar edu game untuk anak TK, banyak ibu-ibu di Jogja yang enggak bisa main komputer. Biayanya 5000 per orang, kami bawa komputernya minimal 25-50 per kelompok. Akhirnya menyebar ke karyawan pabrik, bapak-bapak ABRI dan lainnya," kata lulusan Fakultas Ekonomi UGM itu. Dengan kegigihannya, Rochmatun masuk dalam kategori 'Perempuan dan Teknologi'.
Shinta Dewi Dhiah Sekar Tanjung (37). Berbekal tekad untuk mendirikan lapangan pekerjaan bagi orang lain, Shinta akhirnya berhasil mendirikan toko online Moshaict, yang kini memiliki 11 cabang di Jabodetabek dan Surabaya.
"Tidak hanya menciptakan lapangan kerja tapi menciptakan orang yang bisa menciptakan lapangan kerja buat orang lain. Alhamdulillah tercipta butik Moshaict, sudah ada 70 tenant dan memberikan lapangan kerja juga," kata nominator untuk kategori 'Perempuan dan Wirausaha' itu.
Mia Sutanto (39). Wanita yang masuk dalam kategori 'Perempuan dan Kesehatan' ini aktif mengkampanyekan pentingnya memberikan ASI kepada anak. Mia berhasil mendirikan komunitas AIMI dengan visi agar ibu-ibu di Indonesia dapat menyusui dan anak-anak bisa mendapatkan haknya yakni ASI.
Mira Julia (39). Kegemarannya akan teknologi memberikan inspirasi untuk berbagi ilmu lewat Digital Mommie Mira Julia. Ia sukses berbisnis tutorial dan mengajari ibu-ibu untuk mempercantik blog. Ia sukses meraih beberapa penghargaan. Untuk gelaran PIN keenam, Mira masuk kedalam kategori 'Perempuan dan Teknologi'.
Een Sukaesih. Sebuah rumah pintar menjadi bukti kegigihannya mengajar. Meski tubuhnya hanya bisa terbaring karena sakit rheumatoid arthritis yang menderanya, ia tak putus semangat menjadi guru bagi anak-anak di kampungnya, Sumedang. Berbekal kapur tulis dan dinding sebagai papan tulisnya, Een membuat anak-anak pintar. Nova pun memilih kisahnya dan memasukkannya ke dalam kategori 'Perempuan dan Pendidikan'.
Nina Nuraniyah (30). Pendiri komunitas Greena ini berhasil mengedukasi ibu-ibu di Cisalopa Bogor, Jawa Barat. Di tangannya, sampah rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Kisah Nina terpilih dalam ajang PIN dan masuk ke dalam kategori 'Perempuan dan Lingkungan'.
Lisa Virgiano (32). Wanita yang masuk kedalam kategori 'Perempuan dan Sosial Budaya' ini punya cara unik untuk mengangkat kuliner Indonesia. Melalui kegiatannya bernama Underground Secret Dining (USD) yang digagasnya sejak tahun 2009, Lina mengajak pesertanya makan ditempat-tempat unik yang dirahasiakan sebelumnya. Panganan yang disediakan pun terbilang langka dan mahal.
Penasaran dengan kisah kedua belas perempuan-perempuan ini? Tunggu saja kegiatan mereka.
Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR