Di luar jendela kaca tempat Arin dirawat, Euis (30) bibinya menemani sembari membaca ayat suci Al Qur'an.
Saattabloidnova.comberupaya mengorek seputar kejadian yang menimpa Arina, Euis tak keberatan berbagi cerita keponakan kesayangannya.
Dituturkan Euis, Arina yang merupakan anak pertama dari 5 bersaudara sudah sejak bayi dirawatnya. "Saya adik ibunya paling kecil," ungkap Euis menjelaskan mengapa usianya hanya terpaut 8 tahun dengan Arin.
"Hingga tamat SMS, Arin tinggal di Palembang. Setelah itu saya minta ikut ke sini (Jakarta)," ujar Euis yang punya firasat mimpi bertemu dengan orang berjubah hitam dan melihat kakeknya yang sudah meninggal dunia. "Bahkaan beliau minta saya berdzikir dan membaca Quran."
Saat mendengar jika keponakannya menjadi salah satu korban, dirinya langsung tak bisa berpikir. Dan, saat dirinya mengabari kakak yang juga ibunda Arin, sang kakak langsung menangis dan nenek Arin juga sampai pingsan. "Saya sempat berdoa, mudah-mudahan Arin bukan korban yang meninggal dunia," kenang Euis.
Kini, ibunda Euis menjadi sakit karena kabar tersebut. Euis berpesan pada kakaknya untuk merawat ibunya dahulu, dirinya akan menjaga Arin selama dalam perawatan. "Ini saja sayaa sudah 3 hari tidak bekerja," ujar Euis.
Hal yang membuat Euis bangga, Arin selalu berusaha tegar dan bertahan hidup. Saat dipindahkan dari RS Soeyoto, Arin selalu berusaha tetap sadar. Ini membuatnya mampu berteriak sehingga diutamakan soal pemberian pertolongan.
"Saat bertemu, dia bilang kalau air matanya sudah habis. Dia bilang 'di dunia saja sudah sepanas ini, apalagi di akherat'," ujarnya.
Posisi Arin memang kurang beruntung. Saat kejadian naas terjadi, dirinya sedang duduk di dekat pintu di pintu keluar. Tiba-tiba ada masinis masuk gerbong kereta wanita meneriaki penumpang agar mundur karena kereta akan tabrakan.
"Tapi usaha itu sudah tidak terkejar. Tiba-tiba api langsung menyebar," tutur Euis menirukan cerita Arin.
Kejadian berlangsung cepat. Gerbong yang ditumpangi Arin terbalik dan gadis tersebut berganti ada di bagian atap kereta, tertindih penumpang lain.
KOMENTAR