"Kami masih mengumpulkan bukti untuk mengarah apakah yang bersangkutan jatuh, atau menjadi korban kriminalitas, atau bunuh diri. Saat ini belum bisa disimpulkan," tandas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Selasa (26/11).
Sementara saat ditanya soal kemungkinan otopsi, Rikwanto menyatakan jika keluarga Ikuten telah menolak dilakukan otopsi terhadap jenasah. "Ya. Keluarga sudah membuat pernyataan tidak ingin adanya otopsi. Jadi kita tidak bisa lakukan itu," tukas Rikwanto.
Namun dari pernyataan kuasa hukum keluarga beberapa waktu lalu, menyatakan jika Ikuten telah menjadi korban kriminalitas. Pernyataan ini, menurut Rikwanto belum bisa dijadikan fakta karena penyidik masih mencari bukti jika memang ada tindak kriminal dibalik kematian Ikuten.
"Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa tentang penyebab jatuhnya," tegas Rikwanto sembari menyinggung kembali jika kecil kemungkinan Ikuten jatuh terpeleset dan terjungkal dari celah jembatan penyebrangan orang tersebut.
Saat ini, penyidik terus menjajaki dugaan lain apakah Ikuten merupakan korban bunuh diri atau yang lain. Untuk itu, penyidik menelusuri saksi-saksi keluarga dan rekan kerja. "Namun sementara keluarga korban sedang berkabung dan rekan kerjanya minta ditunda pemeriksaan karena tengah berduka juga. Masih sibuk melayani pernyataan duka cita," tandas Rikwanto.
Dari keterangan saksi di TKP, dikatakan sempat mendengar supir taksi berteriak memperingatkan seseorang 'Eh, jangan gitu. Jatuh lu'. Masih menurut Rikwanto, supir taksi ini masih dicari oleh penyidik karena saksi hanya mendengar suara. Tak sempat mengetahui supir taksi yang berteriak.
Laili
KOMENTAR