"Ya. Kami mendapat laporan ada pencurian dengan kekerasan di Fly Over Tebet September lalu. Berdasarkan laporan, petugas lalu mengadakan penyelidikan lokasi kejadian,"
ungkap Kanit III Subdit Jatanras Kompol Jerry Raimond Siagian .
Kepadatabloidnova.com, Evy menjelaskan jika hari naas itu dirinya memang bermaksud pulang dari kantor di kawasan Sudirman ke rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan.
"Hari itu memang mau pulang lewat fly over karena akan ke pasar Gembrong lalu ke rumah," ujar Evy.
Saat melintas di Fly Over Kokas sekitar pukul 19.30 WIB, Evy yang dibonceng sang kekasih tak merasa diikuti orang. "Lalu lintas juga sedang ramai karena hari kerja dan jam itu banyak yang lewat lokasi itu," tukasnya.
Tiba-tiba dari arah kanan, tas Evy ditarik seseorang yang menunggang sepeda motor Satria FU. "Nariknya kenceng banget sampai hampir jatuh. Soalnya tas itu sudah saya lilit-lilit di tangan dan saya taruh tengah (antara pembonceng dan pengemudi)," papar Evy.
Sesaat setelah menyadari tasnya berpindah tangan, Evy hanya diam. "Saya tidak teriak. Tapi saya tahu tas sudah dijambret," ungkapnya.
Kendati tak sempat jatuh, Evy sempat mengalami biru-biru di tangan karena tarik menarik tas dengan penjambret.
Herannya, saat kejadian terjadi di tengah pengguna jalan yang lumayan padat, orang-orang sekitar hanya diam saja. "Situasi saat itu terang dan jalan cukup lancar. Tapi orang-orang diam saja," tukas Evy.
Atas kejadian itu Evy mengaku sempat trauma.
"Tapi karena sebelumnya pernah kena kejadian pecah kaca di Lenteng Agung dan kedua sempat kecopetan sekitar 2 minggu sebelum kejadian ini, saya akhirnya lapor polisi karena trauma," ujarnya.
Tak menunggu lama, Evy diantar sang kekasih melapor kejadian ke Polsek Tebet. Dari Polsek Tebet, Evy dirujuk ke Polda Metro Jaya karena di PMJ lebih memiliki alat-alat pelacak gadget.
KOMENTAR