Dalam perkelahian tersebut, Syarif sempat mengalami luka bacok di punggung dan robek di dada kanan hingga meregang nyawa.
Pelaku yang diburu memiliki ciri-ciri, berperawakan sedang, rambut lurus sekitar 1 cm, tangan kanan ada luka lecet, mengenakan kaus warna abu-abu dan celana jeans hitam, dan kulit sawo matang.
Demi mengungkap pelaku, polisi berupaya mencari sopir Mentromini. Pasalnya, sopir tersebut diduga mengetahui pertama peristiwa maut tersebut.
"Metromini sedang dicari. menurut Keterangan saksi mereka (pelaku dan korban) berkelahi di dalam metromini, kemudian turun dilanjutkan berkelahi. Soal metromini jurusan mana dan sopirnya siapa, masih belum diketahui masih dalam pencarian, " ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Selasa (29/10).
Masih menurut Rikwanto, kelima saksi yang sudah diperiksa diantaranya Bambang Priyo, Tursino, tukang martabak, tukang buah, Jainuri, Sutrisna dan Nasrudin.
Mereka berlima sedang nongkrong di dekat tempat kejadian dan melihat korban bertengkar di dalam metro mini di TKP pertama di Jalan Raya Tanjung Barat di seberang depan kantor Koramil Pasar Minggu, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hingga TKP dua di Jalan Raya Tanjung Barat, Rt.11/08 depan penjual buah dekat Ex Apotik Sari Sakti, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu.
"Mereka melihat di dalam metromini ada dua orang bertengkar, mereka turun berkelahi di TKP pertama pembacokan dan penusukan, pelaku lalu pergi dan korban berjalan ke TKP dua," ujarnya. Korban mengatakan, "dimana kantor polisi saya anggota Brimob". Lantas, saksi sempat menunjukkan dan korban ambruk di sana.
Untuk hasil visum yang sudah dilakukan, kesimpulan diambil jika Syarif meninggal akibat tebasan golok.
Laili
KOMENTAR