Tak main-main, salah satu bagian mesin mobil Dul ini dikirim ke Jepang, negeri pemroduksi mobil tersebut.
Masih menurut Rikwanto, di dalam mobil tersebut ada sebuah chip elektronik yang bekerja seperti kotak hitam di dalam pesawat. "Chip data ini bisa dibuka di Jepang. Dari sana dapat diketahui secara elekrtonik tentang kecepatan awal, kecepatan akhir, kapan hilang kendali dan bagaimana terjadi benturan," tukas Rikwanto.
Pengecekan chip ini sebagai tindak lanjut memastikan apakah ada unsur kesalahan human error maupun kesalahan teknis yang menyebabkan mobil akhirnya terbang menembus batas jalan Tol Jagorawi di Km 8. Demikian pula dengan tuduhan kecepatan mobil Dul dikatakan melaju 200 km/jam.
Laili
KOMENTAR