Laporan ini diakui Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan. Setelah melaporkan, Kamis petang pihak Museum Nasional menggelar jumpa pers dan kini sudah 6 orang saksi diperiksa terkait hilangnya artefak berharga tersebut.
"Ya. Sudah enam orang diperiksa di Mapolres Jakarta Pusat," ungkap Tatan.
Keenam saksi yang diperiksa adalah petugas keamanan dan kebersihan Museum Nasional yang bertugas pada hari dimana kejadian diperkirakan berlangsung. Polisi akan menggali keterangan serta kemungkinan pencurian melibatkan orang dalam.
Selain memeriksa saksi, polisi juga telah melakukan olah TKP untuk mencari sidik jari yang mungkin tertinggal di lemari kaca tempat menyimpan artefak.
"Sementara pencurian diduga menggunakan obeng. Dalam olah TKP memang ada display yang rusak," terangnya.
Empat artefak yang dilaporkan hilang tersebut disimpan di lemari kaca ruang Khasanah yang berada di lantau 2 gedung lama Museum Nasional. Pertama, Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi panjang 5,6 cm dan lebar 5 cm hasil penemuan abad ke 10 Masehi Kerajaan Mataram Kuno. Kedua, Lempeng Bulan Sabit Beraksara panjang 8 cm, dan lebar 5,5 cm penemuan abad ke 10 Masehi kerajaan Mataram Kuno. Ketiga, wadah berbentuk cepuk dengan tutup beriameter 6,5 cm peninggalan abad ke 10 Masehi Kerajaan Mataram Kuno. Terakhir, Lempeng Harihara panjang 10,5 cm dan lebar 3,5 cm yang ditemukan di akhir abad ke 11 di Belahan, Jawa Timur.
Laili
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR