"Diperkirakan akan ada 5,5 juta orang yang merupakan pemudik dari DKI Jakarta keluar. Sedangkan secara total termasuk pemudik yang melintasi DKI menuju kota-kota lain di Jawa akan mencapai 7,5 juta orang," ungkap Karo Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol Agung Budi M, sekaligus membeberkan kemungkinan kenaikan 11% pemudik yang akan menambah kepadatan lalu lintas perbatasan Jakarta.
Untuk mengantisipasinya, Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan kementrian Perhubungan untuk mengatur sistem buka tutup beberapa jalur seperti Nagrek lama. Sekaligus memberlakukan check point untuk para supir kendaraan umum sehingga dipastikan mereka aman dan layak untuk melanjutkan perjalanan.
"Kami akan berkoordinasi juga dengan polda setempat dalam memantau kendaraan umum. Menurut aturan lalu lintas, supir memang wajib melakukan pemberhentian setiap 4 hingga 5 jam sekali," ungkap Agung.
Selama mudik berlangsung, Polda berharap minimalisir ancaman terutama selama di perjalanan, baik pencurian dengan kekerasan maupun kejahatan perjalanan lain. Polisi juga berharap tidak akan ada gangguan kamtibmas yang menonjol selama Lebaran dan sesudahnya.
Terkait dengan ancaman, Polda menyatakan hingga jelang puncak mudik ini hanya ada 2 kasus pencurian dengan kekerasan di Bekasi dan Jakarta Utara.
"Kalau pencurian sepeda motor, yang perlu diwaspadai sekarang adalah modusnya yang kerap menggunakan senjata tajam. Para pelaku kerap beroperasi dengan mengapit pengendara dengan dua motor. Melukai hingga pengendara terjatuh dan motor diambil," pungkasnya.
Laili
KOMENTAR