Film tersebut akan mengambil lokasi syuting di dua negara. Jerman,tempat Habibie pernah menimba ilmu jenjang S1 hingga gelar dokternya, serta 'mengabdi' di negara tersebut sebelum akhirnya dipanggil pulang oleh President Soeharto. Dan di Indonesia, dimana Habibie mengabdikan hidupnya, mempimpin negeri ini, disuport habis oleh sang istri yang dikenalnya dari remaja hingga masa senja serta akhir hayatnya.
Menurut ekesutif produser sekaligus pimpinan MD Pitures, Manoj Punjabi, film ini sesuai dengan buku tulisan Habibie sendiri, bertajuk Habibie & Ainun. Seperti telah diketahui, buku tersebut sejak cetak tahun pertama terjual 75 ribu kopi. Dan, kini buku tersebut menjadi best seller. Diterjemahkan dalam beberapa bahasa. Diantaranya, Inggris, Jerman, China, Belanda dan Spanyol.
Banyak hal menarik dari sosok Habibie yang tidak diketahui publik. Bahkan mungkin tidak pernah didengar oleh masyarakat Indonesia, bahwa teknokrat yang mantan presiden ke 3 republik ini memiliki liku kehidupan yang sangat menarik dan inspiratif, lengkap dengan jatuh bangun perjuangannya, hingga penghargaan-penghargaan tingkat dunia yang kerap diterimanya.
Kisah seorang putra bangsa yang mendapat gelar Doktor dengan predikat summa cum laude dari sekolah teknik paling bergengsi di Aachen, Jerman, pada tahun 1965. Kisah seorang remaja yang mengejar dan memboyong cinta sejatinya menyebrangi benua. Kisah seorang suami yang rela bekerja rangkap siang - malam, berjalan kaki menempuh jarak berkilo-kilometer di musim dingin bersalju tebal demi istri dan anaknya.
Kisah seorang genius yang lebih memilih berbakti untuk negeri sendiri ketimbang berlimpah materi dan berkarya di negeri orang. Janji seorang pria di saat belia, yang kelak akan membuatkan pesawat terbang yang paling aman di dunia untuk pasangan hidupnya. Semua itu dilakukan Habibie dengan penuh cinta, karena Ainun adalah energi kehidupannya yang meneduhkan hati, yang selalu menjadi cahaya di kegelapan.Ainun selalu menyirami semangat Habibie dengan perhatian dan kesabarannya.
Tak berlebihan, film Habibie & Ainun dari hasil pembicaraan Manoj Punjabi serta sineas yang terlibat, Hanung Bramanto, faozan Rizal. Ginatri S Noer, Ifan Ismail (penulis) Reza Rahadian (Habibie) Bunga Citra Lestari (Ainun) serta bintan senior lainya, seperti ratna Riantarno, Hengky Sulaiman dan lainya --- akan menghasilkan karya yang tersaji begitu manis,begitu mendayu-dayu, begitu indah. Tak ada tokoh antagonis, yang ada kebenaran dan fakta yang memberikan inspiratif.
Nizar
KOMENTAR