TabloidNova.com - Kejadian pelecehan seksual semakin marak terjadi di lingkungan sekolah. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi siswa untu menuntut ilmu, justru berubah menjadi tempat yang paling berpotensi menimbulkan aksi pelecehan seksual. Yang terbaru dan menghebohkan menimpa siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Nita, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Sang kepala sekolah, Kristoforus Mboko, diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 22 siswinya. Kristoforus berdalih, aksinya itu dilakukan dalam rangka melakukan tes keperawanan terhadap sisi-siswinya tersebut. "Dalam pemeriksaan terhadap kepala sekolah SMPN 2 Nita (Kristoforus Mboko) diketahui motifnya yakni ingin mengetes keperawanan. Dia (Kristoforus) melakukan perbuatan cabul dengan cara ... (mendeskripsikan, Red.)," ungkap Kepala Polres Sikka, Ajun Komisaris Besar Budi Hermawan, Rabu (2/7/2014) malam, seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com.
Lanjut Hermawan lagi, Kristoforus melaksanakan aksi bejatnya itu di rumah dinasnya. Satu per satu, Kristoforus memanggil para murid untuk alasan tes keperawanan. Selama lima hari, Kristoforus melaksanakan perbuatannya tersebut, antara lain di tanggal 17 Juni, 18 Juni, 23 Juni, 24 Juni dan 25 Juni 2014. Kini, untuk mempertanggungjawabkan perlakuan tak pantasnya itu, Kristoforus pun harus mendekam di sel Mapolres Sikka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kristoforus dilaporkan karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap banyak siswi sekolah yang dipimpinnya itu. Alat vital dan bokong mereka diraba-raba. Belasan siswi didampingi oleh orang tua mereka masing-masing lantas mendatangi Polres Sikka, Senin (30/6/2014). Mereka memberikan keterangan secara beramai-ramai di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Sikka.
Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com
KOMENTAR