Topik ini menjadi pokok bahasan Nutritalk Sari Husada di Jakarta pada (9/3) lalu berupa program rutin berupa edukasi nutrisi dan kesehatan. Prof. W. Philip T. James, M.D., Ph.D. - Professor Nutrisi di London School of Hygiene sekaligus Ketua International Association for the Study of Obesity dan anggota dewan penasihat nutrisi PBB (FAO dan WHO) hadir sebagai pembicara di Nutritalk.
"Jumlah anak yang mengalami obesitas makin meningkat di negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya di perkotaan. Dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan produsen industri makanan agar faktor resiko penyebab obesitas dapat teridentifikasi dan dikendalikan," jelas Prof. James.
Indonesia sebagai negara berkembang juga dihadapkan dengan persoalan beban ganda (double burden), di satu sisi masalah anak kurang nutrisi masih banyak terjadi namun di sisi lain jumlah anak dengan obesitas juga kian meningkat. Lebih jauh mengenai obesitas anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA (K) menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi obesitas, pertama adalah faktor genetik. "Anak yang menderita obesitas biasanya memiliki orangtua yang obesitas pula. Jika salah satu orangtua menderita obesitas, maka 40% kemungkinan anaknya akan menderita obesitas, sedangkan jika kedua orangtua menderita obesitas, maka resikonya meningkat menjadi 70%," terang Dr. Damayanti.
Sedangkan faktor yang ke dua adalah lingkungan, hal ini berkaitan dengan tingkat metabolisme tubuh anak, aktivitas fisik, budaya, dan asupan makanannya. Di Indonesia, anak-anak yang hidup di perkotaan masih memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung energi dan lemak tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan jajan serta ketersediaan dan keterjangkauan makanan yang kurang sehat. Oleh karena itu, dalam upaya intervensi obesitas pada anak, diperlukan penerapan kebiasaan makan bernutrisi dan beraktivitas sehat dengan orangtua sebagai panutan," lanjut Dr. Damayanti.
Obesitas merupakan salah satu penyebab resiko kematian dini (early death). Beberapa resiko penyakit yang timbul akibat obesitas di usia muda antara lain seperti penyakit jantung, kanker prostat, kanker payudara, kelainan kehamilan dan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui pemberian asupan nutrisi yang baik dan tepat sejak usia kanak-kanak.
Ade Ryani
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR