Berbeda dengan stand up comedy yang sudah lebih dikenal, kali ini pertunjukan menampilkan 8 comic (sebutan untuk pelaku komedi ini) sekaligus, yang disatukan dalam benang merah cerita. Mereka adalah comic yang tengah naik daun yaitu Insan Nur Akbar, Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, Sakdiyah (keempatnya populer lewat ajang stand up comedy di sebuah acara teve), Boris Bokir, Soleh Solihun, Sammy, dan Miun. Acara ini berhasil digelar berkat "hasutan" Butet Kartarejasa dan Agus Noor. Agus sekaligus bertindak sebagai sutradara dan penulis cerita.
Masing-masing comic mendapat peran antara lain pemilik koper, pembersih toilet, mahasiswa, intel, Pak RT. Para pemain disatukan dalam cerita tentang seorang laki-laki yang membuang kopernya di sebuah stasiun. Menurut Agus Noor, ini merupakan langkah kreativitas agar stand up comedy menjadi sebuah tontonan yang lebih menarik. "Para comic tetap menampilkan ciri khas mereka."
Yang diungkapkan Agus benar-benar terbukti di atas panggung. Pertunjukan diperkaya dengan musik dan setting panggung yang disesuaikan dengan cerita. Para comic pun mampu tampil maksimal. Selama sekitar 3 jam pertunjukan, pentonton yang memenuhi gedung, benar-benar terpuaskan. Tawa penonton hampir tak ada jeda. Bahkan, sesekali penonton bertepuk tangan merespons aksi para comic yang memang lucu.
Tak ada kebosanan karena para comic memiliki ciri khas dan gaya tersendiri. misalnya saja Boris Bokir yang tampil dengan gaya Batak dan meledek etnisnya sendiri. Begitu pula dengan Ernest dengan tema Cina dan Sakdiyah dengan Arabnya. Selain itu, mereka juga meledek situasi sosial politik di sekitar kita seperti kasus korupsi yang belakangan menyita perhatian publik.
Tontonan ini, tampaknya, membuat penonton terpuaskan. Salah satu penonton berkomentar, "Nanti kalau ada stand up comedy seperti ini lagi, saya akan nonton. Sungguh komedi yang menyegarkan," ujarnya.
Henry
KOMENTAR