TabloidNova.com - Beberapa bulan sudah bergulir sejak AK, siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) melaporkan dugaan kekerasan seksual yang dialaminya di toilet sekolah. Setelah itu, pihak kepolisian telah menangkap lima tersangka pelakunya . Dan kini, menurut keterangan Ter, ibu AK, kondisi fisik dan mental putranya semakin membaik.
"Berat badan naik, lumayan karena terapinya, dia enggak marah-marah lagi. Terapisnya selain dari orang Indonesia dan P2TP2A ada juga tim dari Belanda yang bekerjasama dengan psikolog Indonesia. Benar-benar tenaga ahli," ungkap Ter saat ditemui di Unit PPA Polda Metro Jaya, Rabu (11/6) siang.
Soal pendidikannya, AK yang masih trauma dengan sekolah mengaku terus menyewa guru les agar AK tetap bisa mengikuti pelajarannya. "Karena dia masih susah keluar (rumah). Kalau mau ke mall saja harus diiming-imingi dulu. Sekarang dia bukan mengigau lagi, tapi ngompol. Katanya memang biasanya begitu. Sekarang saja dia belum mau pakai celana," tambah Ter.
Beragam terapi memang dijalani AK demi memulihkan kondisi mental dan fisiknya. Ada terapi anger management untuk mengendalikan amarah, ada terapi untuk mengembalikan kepercayaan diri, bagaiman supaya dia kembali bersosialisasi lagi. Yang jelas, menurut psikolognya, memori kejadian itu tidak akan mungkin bisa dilupakan anak saya. Tapi bisa diubah ke hal positif. Bahwa hal itu terjadi bukan karena kesalahannya, tapi karena ada orang yang jahat ke dia."
Yetta Angelina
KOMENTAR