Peti jenazah lalu diantar ke liang lahat yang sudah disiapkan, tepat di antara kuburan kedua orangtua Taufiq Kiemas, Tjik Agus Kiemas dan Hamzatun Rusjda.
Berdiri tepat di belakang peti jenazah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian disusul istri almarhum Megawati Soekarnoputri, putrinya Puan Maharani, kedua putera Mega dengan suami terdahulunya Muhammad Rizki Pratama dan Mohammad Prananda serta Ani Yudhoyono.
Almarhum juga diantar ribuan pelayat yang hadir untuk menyaksikan prosesi penguburan suami dari mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri. Di antara mereka terdapat beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa selebriti seperti Olga Lidya, Marcella Zalianty, Eros Djarot, Soni Tulung, serta ratusan kader PDI-P dari berbagai daerah.
Mega, yang hadir mengenakan terusan hitam dan selendang putih, terlihat kuat dan tabah. Begitu juga dengan anak-anaknya. Mereka tampaknya sudah menerima kepergian suami dan ayah tercinta dengan ikhlas.
Dalam prosesi pemakaman kenegaraan ini, sebagai pemimpin upacara, SBY menyampaikan pidatonya. Dalam kesempatan ini, ia mengakui bahwa Taufiq Kiemas sudah memberikan banyak jasa kepada bangsa dan negara.
"Dalam kesempatan yang khidmat dan hati ikhlas, mari kita juga memberi penghormatan yang tinggi kepada almarhum. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Kepada keluarga, semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaran," tambahnya di akhir pidato.
Dari pihak keluarga, Muhammad Rizki Pratama atau biasa disapa Tamtam, mewakili keluarga untuk menyerahkan almarhum kepada negara. Ia bercerita bagaimana kondisi almarhum beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
"Pada awalnya segala sesuatu berjalan baik. Bapak hanya merasa lelah sesudah melaksanakan tugas di Ende," kata Tamtam. Namun karena kondisinya tak juga membaik, keluarga lalu membawa Taufiq ke Singapura untuk dirawat di General Hospital.
Tamtam juga berbagi perasaannya tentang hal yang tak pernah ia dan keluarga lupakan dari Taufiq Kiemas.
"Yang enggak pernah kami lupa konsistensi beliau dalam mengusahakan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia. Selain itu, beliau orang yang tak pernah kenal kata lelah. Ia juga merupakan sosok pemaaf dan selalu menghadirkan harapan baru untuk mengatasi masalah yang sesulit apapun."
Semoga, apa yang diwariskan Taufiq Kiemas bisa diteruskan oleh para penerusnya dan membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.
Ester
KOMENTAR