"Pukul 19.15 WIB saya sudah berencana ke Singapura. Tapi saya dapat kabar dari Nazarudin Kiemas, katanya saya suruh membatalkan keberangkatan karena beliau telah meninggal dunia," kenangnya.
Malam itu juga, Henry sempat mendengar kabar jenazah akan langsung dibawa kembali ke Tanah Air.
"Padahal saya beberapa menit jelang boarding. Akhirnya, saya batalkan. Saya kembali dan stanby di Jakarta," ungkap Henry yang kini juga mulai merintis menjadi politisi dengan gerbong Partai PDI Perjuangan.
Bagi Henry, banyak sekali kenangan yang dimilikinya bersama Taufiq Kiemas. "Beliau orang yang teguh pendirian, sangat santun, dan setiap sapaannya itu penuh kasih. Tidak bisa dilupakan banyak orang," ujarnya menyimpulkan.
Masih menurut Henry, jika sudah dekat dengan seseorang, Taufiq kerap memanggil dengan sapaan 'dik' sembari mengelus atau menepuk bahu orang tersebut.
"Bukan hanya kami (rekan-rekan Taufiq) yang kehilangan tapi bangsa ini kehilangan. Beliau sosok bapak, negarawan, politisi yang kompromis, dan banyak lagi," ungkapnya sembari menahan emosi.
Henry berharap, keluarga Alm. Taufiq juga rekan yang ditinggalkan mendiang, mampu mengikhlaskan kepergian Taufiq. "Dan saya juga mohon ampun atas segala kesalahan beliau," ujarnya.
Laili
KOMENTAR