Ini akan menimbulkan angin dan gangguan cuaca lain, yang diprediksi akan berlangsung mulai bulan Juli hingga Agustus ke depan. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh musim kemarau basah ini, berisiko terjadi hujan berintensitas tinggi. "Kondisi ini rawan akan banjir, longsor, penyakit, juga hama yang berpotensi menyebabkan gagal panen," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB (badan nasional penanggulangan bencana).
Selain hal-hal umum, potensi bencana lain diprediksi berpeluang terjadi banjir, longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang laut.
"Selama Januari hingga Mei 2013, terdapat 573 kejadian bencana hidrometeorologi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Akibat bencana tersebut 252 orang meninggal dunia, 512.080 orang menderita dan mengungsi, 30.525 unit rumah rusak dan puluhan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah dan sebagainya mengalami kerusakan," tandas Sutopo.
Laili
KOMENTAR