Dengan kondisi yang terpisah dengan suami, MY pun tak menampik rasa kangennya untuk selalu berdoa agar segera berkumpul kembali. "Di rumah kan cuma kami berdua, kalau enggak ada bapak sepi banget, ya memang harus dijalani, ini jadi cambuk bagi kami berdua untuk bisa kompak menjalaninya," kata MY.
Beberapa keinginan MY pun sempat dilontarkan apabila proses persidangan nanti usai. "Saya setiap hari memohon dan berdoa nanti Ramadan sudah bisa bersama bapak, apalagi kalau ada rezeki dan bisa nabung subhanallah pengin bisa umrah berdua."
Tak ada yang mustahil menurut MY apabila Yang Kuasa Berkehendak. "Kami berusaha semaksimal mungkin dan tetap istiqomah, banyak yang mendukung dan mendoakan kami semoga doa-doa makbul." harapnya lagi.
Setiap malam Jumat MY pun menggelar pengajian untuk mendoakan agar kemudahan datang dan membuatnya semakin pasrah dengan kehendak sang penguasa alam. "Tiap malam jumat ada yasinan mendoakan agar kami sabar dan bisa mendapatkan kemudahan, ibu-ibu pengajian juga alhamdulillah setiap ada pengajian juga ikut mendoakan," katanya.
Bagi MY walaupun kini beban berat masih harus dijalaninya namun dengan hadirnya semangat sang suami turut membuatnya semakin kuat dan yakin badai akan berlalu. "pesan bapak sama saya yang selalu membuat saya kuat ya ini dia bilang, tolong kamu yang kuat, kamu yang sabar, apapun yang terbaik bagi kamu ya terbaik bagi saya,"kata MY menirukan ucapan suaminya.
Percaya bahwa semua sudah menjadi ketetapan sang pencipta maka MY pun berucap bahwa belajar ikhlas bersama suami dalam menjalani ujian ini menjadi nikmat bagi mereka untuk bisa terus bersyukur masih bisa saling melengkapi dan mendampingi.
Swita
KOMENTAR