Pasangan HM (27) dan R mengaku kecewa dengan proses sidang yang sudah berjalan. Mereka merasa ada yang tidak beres dalam proses persidangan tersebut. Bahkan saat sidang kedua, ia sempat diusir dari ruang sidang.
"Waktu itu saya tidak mau dikecoh seperti sidang pertama (MH sempat tidak diberi tahu jadwal dan ruangan sidang serta sidang berlangsung tertutup), sidang dimulai sekitar pukul 15.30 WIB saya dan suami menunggu di belakang pintu masuk hakim dan jaksa. Setelah datang, saya ikut masuk ke ruangan sidang dan sempat duduk. Namun hakim bertanya, 'kamu siapa'. Saya bilang saya ibunya korban. Ternyata semua hakim yang ada di ruangan sidang menyuruh saya keluar ruangan," ungkap MH pilu.
Tak hanya menyuruh keluar, MH sempat dianggap mengganggu jalannya persidangan. Kala itu salah seorang hakim mengatakan "Silahkan Anda keluar dari sidang, kalau enggak saya suruh security menyeret Anda".
Kata-kata keras tersebut spontan membuat MH keheranan, mengapa dirinya tidak boleh menghadiri sidang. Namun pertanyaan MH dijawab oleh hakim jika sidang tersebut tertutup bagi umum bahkan korbannya pun tak boleh menyaksikan.
"Bahkan jaksanya pun ikut menyuruh saya keluar. Hari itupun saya lagi-lagi kecewa luar biasa," tutur MH.
Diam-diam, MH menghubungi LBH Mawar Sharon untuk meminta bantuan pendampingan, mengingat dirinya tak paham soal hukum dan persidangan.
Lucunya, saat sidang ketiga (Rabu,24 April 2013) MH diwakilkan oleh pengacara dari LBH Mawar Sharon, pengadilan tetap menolak hadirnya orangtua korban.
"Jaksa (R. Koswara) suruh minta izin hakim ketua (Hari Budi), hakimnya menyuruh ke jaksa," ujar MH geleng-geleng kepala.
Tak sekedar di ping-pong, kuasa hukum MH juga diusir secara tidak hormat dari ruang sidang. Tak jelas mengapa.
Laili
KOMENTAR