Sejumlah prestasi pun pernah diraih Hanna. Antara lain Top 25 Women Division di ajang International Pole Championship (2012), Winner Miss Pole Dance Singapore (2011), Runner-up Miss Pole Dance Singapore (2010), dan Youth Olympic 2010 Inaugural Opening Performance.
Menurut Hanna, perkembangan pole dance di Singapura sudah diterima sebagai bentuk olahraga. Ia juga menjadi instruktur pole dance di tempatnya dulu belajar, Bobbi's Pole Studio Singapore. Hanna mengajar para murid yang mayoritas berusia 25 tahun ke atas, "Tak perlu punya keahlian menari. Murid saya justru menjadikan pole dance sebagai pengganti olahraga di gym atau fitness centre."
Soal keikutsertaannya di ajang IMB 3, Hanna berujar, ia memang sengaja terbang ke Jakarta. "Waktu audisi sempat was-was, khawatir orang Indonesia tidak bisa menerima pole dance karena identik dengan striptease."
Hanna lalu membawakan pole dance jenis akrobatik, "Saat itu, kalau diterima syukur, kalau tidak berarti masyarakat belum siap karena budaya ketimuran kita," kata pemilik gelar S2 Psikologi ini.
Ia pun menjalani proses seleksi secara serius sekaligus santai. Toh, niatnya cuma satu, ingin mengenalkan pole dance seraya mengubah imej negatif yang melekat selama ini. "Dengan prestasi saya di luar negeri, saya masih merasa sebagai orang Indonesia dan mempunyai kewajiban untuk membawa pulang prestasi itu."
Kendati terempas di babak kelima IMB 3 Hanna mengaku bangga, "Saya keluar sebagai peserta ke-5 dari 7.000 kontestan se-Indonesia. Yang terpenting saya sudah tunjukkan pole dance bisa dipadupadankan dengan tari, seni bela diri, atau akrobatik lainnya (balet, street jazz, broadway, musical, fire dance, wushu, wingchun, aerial silk/akrobatik dengan kain), dan chandelier/akrobatik di atas lampu gantung)."
Tak heran ketika banyak media di Indonesia mengulas tarian ini dan kelas privat bermunculan, Hanna pun makin senang. "Berarti misi saya ikut IMB tercapai," tukas lajang yang berencana tampil menampilkan pole dance di beberapa kota di Indonesia ini.
Ade Ryani HMK, Foto: Ahmad Fadilah / NOVA, Dok Pri
KOMENTAR