Leni Marlina (37) yang memang sejak kecil tinggal dikampung wisata ini mengungkapkan bahwa di setiap rumah penduduk kebanyakan ditanami oleh pohon buah. "Tidak semua pasti ada tetapi rata-rata memiliki pohon buah, yang paling banyak pohon jambu air," katanya lagi saat ditemui tabloidnova.com saat berjualan jambu di warungnya.
Ditambahkan lagi oleh Leni bahwa buah yang terus ada musimnya memang jambu sehingga banyak diantara penduduk yang berjualan buah ini daripada buah-buah lainnya. "Jambu ini terus ada buahnya dan memang banyak yang suka, saya jual Rp 20,000 per kilonya," sahut Leni.
Menurut Leni beberapa buah lainnya yang masih dicari para wisatawan seperti Kecapi, Jamblang, Cimpedak dan Nam-nam memang sudah susah didapat. "Memang sudah susah didapat karena kan tergantung musimnya, adapun juga sangat sedikit jumlahnya karena pohonnya yang disekitar danau situ sudah enggak banyak lagi," kisahnya.
Tak hanya menawarkan buah yang segar, Leni pun juga memberikan pengalaman bagi wisatawan yang ingin langsung memetik di pohon. "Itu pohonnya enggak terlalu tinggi kok, kalau mau."
Sama halnya dengan Leni, Rozali (54) yang menawarkan dagangan buahnya bercerita bahwa jambu air menjadi buah yang cukup favorit di kawasan wisata ini. "Harga sih sama saja mulai dari Rp 20,000 setiap harinya alhamdulillah tidak pernah sepi, dua tiga kilo pasti laku, pepaya sama nangka juga biasanya laris, tapi memang paling ramai itu pas hari Minggu soalnya ada pentas budaya Betawi," jelasnya lagi.
Menurut Rozali lagi bahwa para penduduk juga terkadang tak segan memberi wisatawan buah yang ada didepan rumahnya tanpa harus membayar. "Kalau lagi musim banget, turis yang lewat kadang dikasih tapi ya kan enggak banyak, kalau banyak belilah, hahaha," ujarnya sambil bercanda.
Swita
KOMENTAR