Awalnya, sekitar pukul 21.00 WIB datang serombongan orang asal Lampung, rombongan Surabaya (pimpinan Step), dan rombongan yang dipimpin Ompong sekitar 10 orang ke karaoke "Locus". Mereka meminta ruang karaoke gratis dan diberi oleh pengelola. Kemudian pada pukul 22.30 mereka meminta kembali 10 botol bir gratis. "Sayangnya, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pihak penyelenggara," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (14/5).
Penolakan tersebut membuat para tamu itu berang. Mereka pun berteriak kepada pihak Locus "Orang pribumi saja minta 5 botol gak dikasih". Pihak Locus menjelaskan jika kebijakan ini karena manajemen sudah memberikan kamar gratis. Merasa kurang diservis, sekitar pukul 23.15 WIB mereka membubarkan diri.
Rupanya masalah belum selesai, Kelompok tersebut kembali dalam jumlah yang lebih besar. Mereka datang kembali ke Locus sekitar pukul 23.50 WIB. "Sekitar 20 orang pimpinan kelompok Ompong datang ke Locus kembali dengan membawa parang dan bambu," jelas Rikwanto.
Mendadak mereka mencari seseorang bernama Thomas yang dikatakan salah seorang dari kelompok Kupang, penjaga keamanan karaoke. Perkelahian pun terjadi dan massa berlarian setelah perkelahian menjadi tidak seimbang.
Akibat pergumulan itu, Obed Misa (25) asal Timor, meninggal dunia dengan luka bacok di lengan kanan dan kiri, luka bacok di punggung dan belakang kepala, setelah sebelumnya sempat dirawat di Ciputra Hospital. Selain itu, Yogi asal Palembang meninggal dunia pasca perkelahian, serta Okta (18) asal Palembang juga ditemukan meninggal dunia sekitar 07.30 WIB di belakang RM Boga Rasa, Ayam Bakar Bandung Blok. B No.10 A, Perum Citra Raya, Cikupa, Kab. Tangerang.=
"Kasus ini sekarang ditangani Polresta Tangerang dan tersangka baru tertangkap 1 orang dengan barang bukti parang," tandas Rikwanto.
Laili
KOMENTAR