Kejadian naas ini dialami Topan di kediamannya di Kampung Bongkaran RT 10/12 kel. Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Yang memprihatinkan, Topan tewas dengan luka tusukan belati kecil di bagian perut korban.
Menurut keterangan saksi, Supri tak suka dengan niat Topan menjodohkan DS yang satusnya masih resmi istrinya dengan pria lain. Diakui oleh Supri, rumah tangganya dengan DS belakangan ini memang sedikit renggang. Bahkan, menurut beberapa tetangga pasangan ini, Supri kerap main tangan jika ia beradu mulut dengan istrinya.
Tiap habis dipukuli, DS lalu mengadu ke Topan. Nah, rupanya kedekatan dua insan ini sudah terendus Supri. ia menuduh Topan sengaja memperkeruh masalah dan "mengompori" agar istrinya dekat dengan seorang pria. Supri pun akhirnya memutuskan membuat perhitungan dengan Topan.
Pada hari Minggu, ketika Topan pulang ke rumahnya pada malam hari, Supri telah menunggu dengan emosi yang memuncak. Adu mulut sempat terjadi dan puncaknya Supri menantang Topan untuk berkelahi.
Rupanya, Supri sudah mempersiapkan sebilah belati kecil saat ke rumah korban. Dan, saat berkelahi Supri menusukkan belati tersebut ke perut Topan. Topan pun tersungkur bersimbah darah, sementara Supri langsung melarikan diri. Melihat Topan yang roboh, warga segera melarikan korban ke RSUD Cengkareng. Sayangnya nyawa korban tak tertolong.
Saat ini petugas dari Unit Reskrim Polsek Metro Cengkareng sedang melakukan pengejaran terhadap Supri. "Terhadap pelaku, akan dikenakan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dan, ancaman hukuman minimal 7 tahun penjara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Laili
KOMENTAR