Kepadatabloidnova.com, Pandapotan mengaku dari awal ia kurang tahu pemeriksaan apa yang dijalani istrinya. "Saya hanya tahu istri saya mengalami gangguan tiroid."
Sebelum operasi, istrinya sempat melakukan pemeriksaan paru-paru, darah, USG, dan jantung. Hasilnya semua normal. "Namun setelah operasi dan istri saya dirawat di ICU, dibilang dia menderita diabetes. Ini salah satu kejanggalan yang saya rasakan."
Selain itu, lanjut Pandapotan, dokter jaga pun kurang tanggap ketika dirinya memberi tahu wajah Anna membengkak. Laporan itu hanya ditanggapi enteng. "Katanya itu wajar Dan, dialami pasien pasca operasi." Belum lagi ketika dirinya dipingpong dengan pernyataan bahwa istrinya mengidap kanker ganas yang diketahui setelah operasi.
Langkah melaporkan dugaan malapraktek bukan satu yang mudah. Namun Pandapotan tak berpikir ke sana. "Laporan ini berangkat karena ada kejanggalan dan proses penanganan. Kejanggalan-kejanggalan di rekam medis sudah saya kumpulkan. Sampai juga merasakan kejanggalan saat penanganan," ungkap Pandapotan.
Kendati kasus ini sudah ramai diberitakan, pihak RS, kata Pandapotan tidak mendatangi dirinya. Pihak RS justru menggelar jumpa pers untuk menangkis tuduhan pelapor dengan mengatakan jika prosedur tindakan operati tersebut memang sudah sesuai perencanaan tim medis.
"Saya, sih, berusaha meredam marah, karena justru dengan kemarahan itu bisa membuat kita emosi dan salah langkah. Saya hanya trauma dengan RS tersebut," tandas Pandapotan yang kini rajin berdoa setiap ?pagi agar Tuhan menjaga sang istri yang telah berpulang.
Diakui Pandapotan dirinya sampai saai ini masih sangat shock dan terpukul sepeninggalan istrinya. "Saya tidak bisa menggambarkan kesedihan yang saya rasakan. Yang jelas kenangan istri selalu muncul ketika saya sedang sendirian." Ini yang membuat Pandepotan tersiksa.
"Istri saya tidak bisa digantikan dengan uang. Ini adalah sesuatu yang harus saya tanggung selama sisa hidup saya. Karena tidak ada lagi yang melayani saya di rumah. Makanya saya memilih jalur hukum."
Kendati secara psikologis Pandapotan merasa hancur, dirinya bersyukur keluarga istri dan keluarganya sangat mendukung langkah yang telah diambil.
Laili
KOMENTAR