"Saya menyayangkan pihak media tidak melakukan kroscek, mereka tidak turun ke lapangan, melihat hanya dari satu sisi. Bahkan dalam sebuah tabloid saya ditulis mengambil materi dari Yayasan, Ya Allah, coba dilihat fasilitas yang santri saya dapatkan dan dilihat dengan kontrakan saya yang kecil itu kaya apa? Apa iya saya yang korupsi bisa miskin seperti itu. Bahkan untuk menyewa pengacara aja saya enggak mampu," cerita Mika sedih.
Mika mengaku akan sangat kooperatif bila diminta keterangan asal dapat pemberitaan yang berimbang. Namun menurutnya yang ia dapatkan selama ini hanya pemberitaan miring yang menyudutkannya dan keluarganya. "Kesannya saya bersalah. Mereka memanfaatkan kelemahan saya. Saya orangnya terlalu baik, terlalu percaya sama orang, terlalu memaafkan orang. Justru dari mereka ada yang merampok yayasan saya, mengambil, merugikan yayasan, jelas-jelas, saya maafin, jadi saya hanya ingin media lebih berimbang atas kasus ini," jelasnya
Ditambahkan oleh Mika bahwa apapun pemberitaan yang ada dan penilaian orang terhadapnya ia hanya bisa memasrahkan diri kepada Yang Maha Kuasa. "Apa yang menyemangati saya sampai sekarang untuk menjalani ini semua, ya karena memang saya tidak bersalah, Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar, dan yang menguatkan saya memang sosok Ibu, istri, dan anak saya," kata Mika lagi.
Mika bahkan sejak awal mengungkapkan ia memaafkan semua orang yang membuatnya dalam kondisi seperti sekarang. "Dari awal saya sudah memafkan mereka.Awal kan saya malah di suruh mengajukan tuntutan balik tapi saya berfikir karena kasihan mereka. Saya rembukan sama keluarga. Saya serahkan semua ke keluarga dan mengalah agar tidak semakin panjang, ternyata malah jadi begini.Ya sudah sekarang dijalani, pasrah."
Swita
KOMENTAR