Polisi mengharapkan sampai hari terakhir UN, tidak terjadi gangguan. "Semoga juga tidak terjadi hal-hal negatif seperti, konvoi, pawai, dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengganggu ketertiban umum seperti kumpul-kumpul di suatu tempat hingga memancing tawuran," tandas Rikwanto.
Petugas juga berharap pada pihak orangtua dan sekolah juga mengawasi anak-anaknya saat hari terakhir UN besok.
Dari kepolisian juga akan disiagakan sejumlah petugas yang selama ini berkoordinasi dengan sekolah serta memberi saran apa yang dapat dilakukan para siswa lepas UN nanti.
"Polres dan Polsek juga mengantisipasi, kami gelar kekuatan di lapangan dan akan berjaga-jaga jika ada konvoi atau kumpul-kumpul yang memancing pihak atau sekolah lain hingga terjadi tawuran," ungkap Rikwanto.
Petugas jajaran Polda Metro Jaya telah menyagakan tenaga di titik-titik rawan untuk menjaga keamanan serta mencegah terjadinya konvoi.
"Kalau masih dilakukan, kita juga dapat memberikan tindakan tegas sesuai pelanggaran yang dilakukan. Mereka bisa dibubarkan atau ditilang jika tidak menggunakan kelengkapan berkendaraan," tandasnya.
Lebih lanjut, mencegah terjadinya kenakalan remaja seperti membajak angkot dan kereta api, petugas juga disiagakan mulai petugas patroli jalan raya juga di stasiun kereta api.
"Kami siagakan di stasiun kereta api dan jalan tertentu yang bisa dilakukan pembajakan kendaraan," terang Rikwanto.
Dan, pada sekolah yang kerap tawuran, sudah dilakukan kegiatan pencegahan dengan program Kapolda Metro Jaya bernama "polisi siswa". "Berdasarkan program tersebut, sudah direkrut beberapa siswa teladan untuk menjadi polisi bagi sekolahnya. Kita harap mereka bisa meredam hal-hal negatif atau paling tidak dapat menginformasikan kalau ada hal-hal melawan hukum yang terjadi di lingkungannya," pungkas Rikwanto.
Laili
KOMENTAR