Keduanya melaksanakan ujian berbarengan dengan F tahanan narkoba di Ruang Pembinaan Mapolres Jakarta Timur. "UN ini UN pertama yang berlangsung di Mapolres Jaktim. Bapak Kapolres berkoordinasi dengan Diknas DKI karena memiliki enam tahanan anak. Tetapi yang UN cuma tiga. Lainnya masih SMP. Malam sebelumnya tersangka sudah mendapatkan tambahan pelajaran dari guru les yang datang ke tahanan," terang Kasat Tahati (tahanan dan barang bukti) Polres Jakarta Timur, Kompol Suharto.
Selama melaksanakan UN ketiga tersangka ditunggui oleh petugas dari Polres Jaktim dan diawasi oleh salah satu guru tersangka pemerkosaan, petugas independen, dan Diknas. Hadir pula M.Ikhsan dari KPAI. Ujian berlangsung sejak jam 08.00 hingga Jm 10.00.
Selama UN berlangsung, ketiga tahanan tampak sedikit gelisah. Tetapi Go, padatabloidnova.commengaku bisa mengerjakan pelajaran matematika, dan Inggris yang diujikan sehari sebelumnya. "Insya Alllah lulus. Ini tadi matematika juga bisa," tutur Go yang mengaku sebelum ujian mendapat nilai 5 untuk Matematika dan Bahasa Inggris.
Baik M dan Go mengaku senang bisa mendapatkan haknya untuk mengikuti UN. Tapi, Go pemuda yang mengaku tidak ikut memperkosa Er, ini, tidak tahu harus mengungkapkan apa kepada Er yang kini terancam dikeluarkan dari sekolahnya dan tidak bisa mengikuti UAS bulan Mei mendatang.
"Mau bilang apa? Saya tidak salah kok. Saya tidak ikut memperkosa, cuma melihat teman-teman yang melakukan. Saya juga baru kenal sehari sebelumnya dari Ilham," ucap Go. Sedangkan, M mengaku prihatin dan minta maaf bila Er kini terhambat kelangsungan pendidikannya akibat kelakuan dirinya dan teman-temannya.
Rini
KOMENTAR