Seperti sempat diberitakan, Diansa Sibutarbutar (32) dalam perjalanan dari jalan Hayam Wuruk menuju Kemayoran pada sekitar jam 11 malam, tiba-tiba ditodong 2 orang pelaku yang masuk taksi yang sedang dinaiki.
"Taksi tiba-tiba berhenti di dekat hotel Golden. Dan kedua pelaku masuk ke bangku belakang taksi tempat korban duduk," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Setelah pelaku masuk, Diana langsung ditodong dan dirampas uang serta perhiasannya. Ada perhiasan emas sekitar 20 gram, 1 telepon seluler, uang tunai Rp 600 ribu, dan ATM Diana yang digondol perampok. Usai dipereteli perampok, Diansa diturunkan di pintu III Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.
Sayangnya pasca kejadian, Diana tidak ingat betul nomor lambung dan wajah penodongnya. "Hingga saat ini, kasus tersebut belum ada perkembangan,"ujar Rikwanto.
Masih menurut Rikwanto, modus yang dilakukan perampok taksi ini merupakan modus lama. "Yang pernah ditangkap sudah ditahan. Tapi setiap pelaku pasti memperbaiki modus biar sukses. Namun yang jelas, ini terencana dan terlihat ada niat jika korban merupakan target potensial," ujar Rikwanto.
Lebih jauh, polisi menduga sang sopir taksi sudah ada kerjasama dengan pelaku. Modus yang sudah pernah terjadi, menurut Rikwanto, pelaku bersembunyi di bagasi taksi. Lalu ketika berhenti di lokasi tertentu yang disepakati, pelaku keluar dan langsung menodong korban.
Ketika disinggung status sang sopir komplotan perampok, dikatakan Rikwanto bukan berarti sopir taksi adalah sopir tembak. "Banyak yang tembak, tapi yang resmi juga banyak," ungkapnya lagi.
Laili
KOMENTAR