Kecelakaan itu sudah di luar kehendak kedua belah pihak. Lagi pula, masalah ini sudah selesai. Kami sudah damai," kata Ema, kakak kandung Melisda, mewakili keluarga besarya. Menurut Ema, keluarga Tiodo Herman (36) sudah datang ke rumahnya dan minta maaf. "Dia betul-betul tak tahu kalau mobilnya (Pajero Sport, Red) melindas Marlina. Dia mengaku merasa melidas sesuatu, tapi tak menyangka itu bayi."
Tiodo, lanjut Ema, juga tak berniat untuk melarikan diri, meski ia sempat dihakimi massa. "Karena dia enggak tahu, dia langsung melanjutkan perjalanan dank e rumah temannya. Mobilnya diparkir di sana. Hingga massa mendatanginya, ia tak paham kalau habis melindas bayi."
Seperti diketahui, Marlina Deswita (14 bulan), warga Jl Sei Deli, Medan Senin pekan lalu sekitar pukul 14.00 siang tewas dengan luka di kepala akibat terlindas mobil Pajero yang dikemudikan Tiodo. Marlina yang saat ditinggal neneknya sednag tidur, tiba-tiba bangun dan merangkak mengikuti neneknya yang ingin mengambil air minum.
Sementara di tempat terpisah, pengacara Arif Sani Putra Phonna menjelaskan persoalan kliennya sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ia minta tak lagi membesar-besarkan kasus ini. "Pihak Tiodo dan keluarga korban sudah membuat perdamaian. Kesimpulannya mereka Sudah damai. Pihak keluarga korban sudah mengiklhaskan kepergian anaknya. Mereka menganggap ini sebuah musibah."
Menurut Arif, pihak keluarga Tiodo sudah memberikan uang santunan sebagai tanda iktikad baik perdamaian. "Permintaan maaf juga sudaah dilakukan beberapa jam setelah kejadian. "Keluarga korban sekarang sudah menerima semuanya. Tak ada masalah lagi. Bahkan, tambah Arif, pihak korban juga salah mengapa anak sekecil itu dibiarkan merangkak sendiri di jalan," ujar Arif tanpa mau merinci uang perdamaian yang dimaksud.
Debbi
KOMENTAR