"Di Bekasi juga dilakukan operasi razia preman dan diamankan 60 orang karena banyaknya aduan dari masyarakat yang resah dengan keberadaan mereka," ungkap Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (10/4).
Di Bekasi Kota, preman yang terjaring sebagian besar adalah pengamen dan tukang parkir liar.
"Razia di Bekasi Kota tak hanya menurunkan satu tim, namun dua tim sekaligus. Tujuannya agar tim dapat bergerak maksimal di 6 wilayah kecamatan Kota Bekasi," terang Rikwanto.
Dua tim ini menyisir masing-masing di wilayah Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Hal ini dilakukan, mengingat adanya preman-preman yang kerap dikeluhkan masyarakat.
Beberapa keluhan masyarakat yang kerap mampir ke meja petugas diantaranya ulah tukang parkir yang meminta uang parkir berlebih. "Ada yang mengeluhkan adanya tukang parkir liar yang meminta uang parkir tidak sewajarnya. Misalnya, sudah diberi uang parkir seribu rupiah, masih minta lagi," ungkap Rikwanto.
Selain tukang parkir, juga ada pengamen yang minta tambahan uang ketika diberi uang receh 500 rupiah. Bahkan pengamen ini berani melempar uang 500 rupiah tersebut dan meminta uang yang lebih besar. Aksi pengamen ini sudah mengintimidasi warga sekitar hingga perlu ditindak lanjut oleh petugas dengan menggelar razia.
"Puluhan preman sudah diamankan ke Polresta Bekasi Kota dan dilakukan pendataan. Dan ada satu preman yang diproses hukum karena terlibat kasus pencurian dinamo di Jatiasih," ujar Rikwanto.
Laili
KOMENTAR