"Tukang ojek dapat berkah. Foto: Moonstar Simanjuntak "
Gelombang pengungsian bencana tanah longsor di Cililin, Kabupaten Bandung terus berdatangan. Hingga hari ketiga, jumlah pengungsi di Sekolah Dasar Lembang terus bertambah."Kemarin jumlahnya masih 165 jiwa, sekarang tambah 20 lagi pengungsi," kata Dadang (45), penanggung jawab lokasi pengungsian tersebut.Ada tiga ruang kelas yang saat ini dipakai. "Kebanyakan pengungsi adalah anak-anak dan orang tua," lanjut Dadang.Tak ada kegiatan khusus para korban tanah longsor ini, kecualinya anak-anak yang di waktu-waktu tertentu diajak bermain oleh para relawan bencana.Seperti yang dilakukan Adjie siang itu. Ia mengajak anak-anak ke satu ruangan kelas untuk bermain sehingga anak-anak tertawa kembali. Adjie mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan untuk menghilangkan trauma anak, mengenalkan satu sama lain serta menghibur mereka untuk tidak mengingat bencana yang telah dialami. Terlihat anak-anak sangat menikmati permainan yang dibuat para relawan untuk menghibur mereka serta membuat keakraban antar anak-anak satu sama lain.Siti Nabila 7 tahun sempat trauma dengan kejadian yang dialaminya. Ada luka di wajah dan punggung yang belum kering. "Waktu kejadian saya sedang memandikan Siti. mendadak terdengar suara gemuruh," cerita sang bunda.Setelah mengamati sejenak longsoran ke atas, wanita itu lalu lari sembari membawa anaknya. "Saya juga berteriak ke anggota keluarga lain agar menyelamatkan diri." Namun usaha menyelamatkan diri sang Bunda Siti dan keluarganya sia-sia. Seluruh keluarganya tertimbun tanah, termasuk Siti. Beruntung seluruh keluarganya bisa ke luar dari reruntuhan tanah longsor. "Sekarang ayah ibu saya masih dirawat di rumah sakit."Membawa BerkahBencana rupanya bukan hanya musibah, tapi bisa juga membawa berkah. paling tidak itu dirasakan Solihin (46) yang sehari-hari menjadi tukang ojek di kampungnya. Dengan modal sepeda motor, penghasilan yang selama ini paling banter sehari dapat Rp 70 ribu, kini bisa berlipat-lipat. Sekarang ini paling tidak Solihin membawa pulang Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu.Jasa Solihin memang sangat dibutuhkan. Pasalnya untuk menuju lokasi jalannya cukup berat hingga para wartawan atau orang yang ingin ke lokasi harus naik ojek. Dan ini tentu membuat Solihin sumringah.Lain halnya dengan Rahmat. salah satu pengungsi di gedung SD Lembang itu mulai kesal. Ia kesal lantaran nasi yang dimakan banyak kutunya. Belum lagi lauk yang ada hanya mi instan yang sudah dalam kondisi "mengembang". Pria itu lalu memperlihatkan jatah makan pengungsi ke wartawan.Moonstar Simanjuntak
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Tips Belanja Bulanan Hemat, Nggak Takut Harga Minyak Goreng Naik!
KOMENTAR