Jenazah pasangan ayah dan anak yang ditemukan di lereng pegunungan Alpen di hari Minggu (17/3) sudah diketahui identitasnya. Mereka adalah warga negara Inggris bernama Peter Saunders dan putranya Charlie Saunders yang masih berusia 12 tahun. Keduanya diperkirakan tengah mendaki wilayah gletser Bossons di Chamonix, Mont-Blanc, saat terpeleset dan jatuh.
Peter dan Charlie diketahui menghabiskan akhir pekan dengan kegiatan hiking dan ski di area Chamonix. Saat itu, Charlie diketahui terjatuh dari tebing. Setelah Charlie jatuh, Peter yang berusia 48 tahun masih sempat melakukan sambungan telepon untuk meminta bantuan. Tragis, setelah telepon tersebut Peter juga kemudian diketahui terjatuh menyusul Charlie.
Keluarga Peter dan Charlie Saunders di Inggris baru-baru ini mengadakan peringatan atas kematian keduanya, dan berkata bahwa ayah dan anak ini akan sangat dirindukan. Keluarga ini juga mengeluarkan statemen yang disiarkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris. Mereka menyatakan bahwa Peter dan Charlie sengaja terbang ke Prancis untuk "bertualang di akhir pekan." Rencananya, mereka akan menghabiskan setengah hari untuk berjalan-jalan dan seharian berikutnya bermain ski.
Statemen tersebut berlanjut, "Charlie adalah anak yang penuh dengan kehidupan. Dia anak yang sangat bahagia dan suka menghabiskan waktu bersama ayahnya." Sementara, "Peter adalah pribadi yang fantastis, suka merencanakan dan melakukan banyak hal, dan memiliki pendekatan positif terhadap kehidupan. Mereka berdua akan sangat dirindukan oleh keluarga dan teman-teman." Dalam kesempatan yang sama, keluarga Peter dan Charlie juga mengucapkan terima kasih kepada dinas penyelamat Prancis untuk bantuan mereka menemukan jenasah ayah-anak ini.
Tempat Mendaki Populer
Peter dan Charlie diketahui mendaki tempat pendakian yang populer di musim panas namun sangat berbahaya jika dilakukan di musim dingin, Le Couloir des Vossons di dekat Mont Blanc, puncak tertinggi di Eropa.
Pihak kepolisian di Prancis, seperti dikutip dari BBCNews, menjabarkan bahwa jalan setapak yang biasa dipakai untuk kegiatan hiking ini sangat curam, penuh dengan bebatuan, dan licin. "Sangat tidak disarankan untuk didaki saat musim dingin," ujar polisi.
Reporter lokal menyatakan bahwa Peter Saunders sempat melakukan panggilan telepon dengan telepon selular kepada Regu Kepolisian Gunung (Mountain Police Squad) di Sabtu siang. Dalam panggilan telepon itu Peter berkata putranya jatuh dari tebing dan ia tidak dapat melihat badannya lagi. Namun seketika panggilan tersebut terputus dan polisi tidak dapat menghubungi nomor telepon Peter setelahnya.
Dalam semalam, polisi berhasil mengidentifikasi dan menghubungi keluarga Peter dan Charlie di Inggris melalui jaringan Interpol. Di saat bersamaan, keluarga juga mengaku menerima foto-foto Peter dan Charlie sedang hiking. Foto-foto inilah yang kemudian dipakai oleh polisi untuk mencari lokasi jenazah keduanya.
Di hari Minggu, helikopter pencari menemukan jenazah Peter dan Charlie, yang kemudian dibawa kembali ke Chamonix.
Ajeng
KOMENTAR